JAILOLO, BeritaLima.com – Aksi protes salah satu pemilik lahan bernama Eddy Frans Ofa,yang memasang spanduk penolakan pembangunan proyek Water Front City(WFT),yang terletak samping lokasi Festival Teluk Jailolo(FTJ) Desa Gufasa,Jailolo,sebagai bentuk penolakan,akibat keberadaan lahanya yang belum dibayar,namun sudah dilakukan penggusuran menuai pertanyaan Komisi I DPRD Halmahera Barat.Ini menyusul alokasi anggaran pembebasan lahan tersebut,sebelumnya telah dianggarkan sejak tahun 2018 kemarin.
Ketua komisi I DPRD Halbar Jufri Muhammad kepada wartawan di kantor DPRD Halbar, Kamis(14/05/2020) mengungkapkan,kaitan dengan pembebasan lahan di lokasi tersebut,sebelumnya telah dianggarkan sebesar 10 miliar sejak tahun 2018.Dimana, dari total anggaran yang melekat pada Sekretariat Daerah tersebut, diperuntukan bagi pembebasan lahan diantaranya WFCPengadaan lahan sekitar kantor Bupati,lokasi Gelanggang Olahraga(GOR),serta lokasi gudang Bulog.Khusus untuk lahan WFC sendiri,sebelumnya juga berdasakan penyampaian mantan Kabag Pemerinthan,Ramli Nasser yang saat ini menjabat Sekretaris DPM-PD juga memastikan pembebasan lahan dilokasi tersebut secara keseluruhan sudah tuntas.
“Jadi ini juga timbul pertanyaan,kami Komisi I juga kaget ketika ada komplen lagi dari sebagian pemilik lahan,apalagi sudah dilakukan penggusuran,Ini sama saja Pemkab seakan-akan menciptakan konflik,”terang Jufri.
Menurut Jufri, alokasi anggaran sebesar 10 milliar yang didalamnya termasuk pembebasan lahan WFC tersebut,sekalipun belum terbayar tetap terbawa ditahun berikut.Selain itu,pembayaran bisa dilakukan secara bertahap,namun,anggaranya bervariasi,dan nilainya tergantung kebutuhan.Namun disisi lain, oleh pemkab sudah melakukan penggusuran.
“Ini kan aneh,masa belum dibayar sudah dilakukan penggusuran.Trus anggaranya dikemanakan,”cetusnya.
Jufri menegaskan,kaitan dengan persoalan tersebut,oleh komisi I juga juga telah ditindak lanjuti dengan melayangkan surat kepada Tim Pembebasan Lahan, serta pemilik lahan untuk dimintai penjelasan,kenapa sebagian lokasi tersebut belum dibebaskan.
“Rencanaya pekan depan akan kami panggil baik pemilik lahan maupun tim pembebasan lahan untuk dimintai penjelasan,”pungkasnya.(Ay)