Pemda KSB, Vaksin Coronavac Sebanyak 2.560 Sudah Ada di KSB,Garda Terdepan Nakes Pertama Divaksin

  • Whatsapp

Sumbawa Barat NTB.beritalima.com|
Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menerima Vaksin Coronavac dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Bertempat di kantor Instalasi Farmasi Kabupaten Sumbawa Barat.Kamis (28/1/21) pukul 11.00 wita.

Penyerahan Vaksin Coronavac dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB Kepala BPOM NTB sebanyak 2.560 Vaksin (2 Koli), yang diterima langsung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifudin,ST yang didampingi Sekda H.Abdul Aziz SH.MH.Kaban BKPSDM Malik Nurdin. Sekdis Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat Hj Erna, SE.Direktur RSUD Asy-Syifa dr Carlof Sitompul.Kabid P2P H. M Yusfi Halid, SKM.Kabag Ops Polres Sumbawa Barat dan Danramil 1628-03/Seteluk Kapten Inf Nyoman Mandi.

Dalam Sambutan Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifudin,ST mengatakan,masalah vaksin ini tidak gampang karena banyak Hoax yang bermunculan ditengah masyarakat.Terkait dengan vaksin covid-19 ini kita yakin dan percaya pemerintah kita tidak akan mencelakakan rakyatnya dengan vaksin ini, justru sebaliknya pemerintah memberikan vaksin covid ini untuk kebaikan rakyatnya.

“Berharap kepada Dinas Kesehatan dalam vaksinisasi agar selalu memperhatikan aturan karena vaksin ini kita tau sendiri ditengah masyarakat,vaksin yang datang ini namanya vaksin coronavac bukan vaksin Sinovac karena Sinovac itu nama pabriknya.”Kata Fud

Lanjut ,Wakil Bupati Fud yang akan pertama kali di vaksin adalah tenaga Kesehatan yang berjumlah sekitar 362 orang di kabupaten Sumbawa Barat, mari kita sama-sama berdoa semoga dengan kita di vaksin nanti tidak ada lagi masyarakat yang terpapar covid-19.

Ditempat terpisah,dr Carlof Sitompul selaku Direktur RSUD Asy Syifa Sumbawa Barat menambahkan.Terkait keamanan dan kehalalan Vaksin Coronavac, telah mendapat persetujuan dari BPOM dan MUI untuk kita gunakan dalam menangani pandemi covid-19. Pasti proses standar yang harus dilalui telah dikerjakan.

Sehingga tentu saja dr Carlof yakin kedua lembaga tersebut tidak akan main-main dalam mengeluarkan rekomendasinya, apalagi ini menyangkut keselamatan orang banyak. Dan dalam pelaksanaannya pun akan dilaksanakan dengan hati-hati, “nanti diawali dengan beberapa tahapan, mulai dari : wajib screening kesehatan bagi calon penerima vaksin, lalu vaksinatornya pun nanti sudah dilatih khusus, setelah peserta divaksin, juga akan diobservasi dulu sebelum dipulangkan.” Kata dr Carlof

Lanjutnya,Vaksinasi yang pertama ini akan diberikan kepada seluruh Nakes (tenaga kesehatan)terlebih dahulu. Tentu saja hal ini merupakan suatu kewajiban, karena nakes saat ini adalah garda terdepan yang mempunyai risiko tinggi terpapar virus covid-19. Karena sehari-harinya melakukan pelayanan dan pemeriksaan terhadap pasien.

“Vaksin coronavac ini berasal dari bahan dasar inactivated virus.Dengan divaksinasi tentunya akan timbul antibodi spesifik dalam tubuh terhadap virus covid-19, sehingha mengurangi risiko terkena covid-19 atau mengurangi derajat keparahan apabila pun terpapar virus covid-19.Vaksin dengan teknologi ini sudah sering kita lakukan pada vaksin-vaksin sebelumnya yang beredar di Indonesia.” Terangnya

dr Carlof berharap dalam proses vaksinasi dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dan masyarakat agar tidak mudah percaya berita-berita hoax. Mari bertanya pada sumber yang jelas dan terpercaya. Hilangkan prasangka negatif. Mari kita bersama-sama mengakhiri pandemi covid 19 agar kita bisa kembali beraktifitas seperti dulu lagi.” Semakin tinggi cakupan vaksinasi, maka akan semakin cepat timbul herd immunity atau kekebalan komunitas sehinga pada akhirnya kita nanti bisa mengucapkan selamat tinggal Covid-19″ tutupnya (Rozak)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait