“Sehingga hari ini Jumat (27/5/16) kami perlu meninjau kedua pulau tersebut dengan melibatkan muspida antara lain,Polres Raja Ampat,Kodim 1704 Sorong, Pos TNI AL Raja Ampat, anggota DPRD Kabupaten Raja dari komisi A,turut serta SKPD terkait yakni Badan perbatasan Kabupaten Raja Ampat ditambah dengan kehadiran konsultan, Kepala Kampung, Bamuskam, tokoh adat, tokoh pemuda melengkapi tim ekspedisi peninjauan dua pulau Sain dan Piyai”,jelas Mansyurang.
Sebelum meninjau dua pulau tersebut, timyang berjumlah 22 orang menyempatkan menginap di kampung atau desa Selpele sekaligus berkoordinasi.
Keesokan harinya Sabtu (28/5/16) pukul 09:00 WIT, tim melanjutkan ekspedisi nya dengan menggunakan spied boats menuju menuju dua pulau Sain dan Piyai. Tepat pukul 10:30 waktu setempat tim tiba di pulau yang dimaksudkan.
Setelah berbincang-bincang dengan puluhan orang penghuni pulau Sain,tim bergerak melanjutkan tugasnya dengan mengelilingi dua pulau Sain dan Piyai yang saat ini menjadi polemik rebutan dua daerah kabupaten Raja Ampat dan Kabupaten Halmahera Tengah.
Hasil informasi peninjauan yang diperoleh oleh tim dari puluhan orang penghuni pulau Sain,tahun lalu 2015 Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah telah memasang patok atau plang yang menandakan bahwa pulau Sain atau yang dikenal dengan pulau sayang milik Pemkabis Halmahera Tengah.Hal tersebut diperkuat dengan patok plang nama yang telah berdiri sejak 2015.
Usai mengelilingi dua pulau tersebut,tim kembali ke Waisai Ibukota Kabupaten Raja Ampat untuk melaporkan hasil peninjauan kepada Bupati Raja Ampat, H.Abdul Faris Umlati, SE.(Zainal)