Tulungagung, beritalima.com- Pemdes Banjarejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, gelar Musyawarah Perempuan, Anak dan Disabilitas (Muspadi), dilaksanakan di aula desa setempat. Senin, (13/01/2025).
Acara dihadiri oleh Pemdes Banjarejo, penggerak PKK, perwakilan dari berbagai kelompok masyarakat, Bidan Desa, ibu dan balita disabilitas serta pendamping desa.
Musyawarah ini bertujuan untuk menjaring aspirasi dari perempuan, anak, dan penyandang disabilitas dalam rangka perencanaan program pembangunan desa yang lebih inklusif.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Banjarejo, Zainuddin, mengatakan bahwa, menekankan pentingnya partisipasi semua elemen masyarakat dalam membangun desa yang ramah penghuni dan berdaya saing.
“Dalam diskusi dan musyawarah meliputi akses pendidikan untuk anak, peningkatan kapasitas perempuan dalam ekonomi, serta pembangunan fasilitas yang ramah disabilitas,” katanya.
Lanjut Zainuddin, selama musyawarah, peserta diminta untuk aktif berdiskusi dan memberikan masukan. Karena Keberagaman suara ini diharapkan dapat menghasilkan program-program yang konkret dan berdampak positif bagi masyarakat desa.
“Melalui kolaborasi dan partisipasi aktif, dapat menjadi desa yang lebih baik dan inklusif untuk semua warga khususnya masyarakat Desa Banjarejo,” ujarnya.
“Musyawarah ini mencerminkan komitmen Pemdes dalam mencapai tujuan yang berkelanjutan, serta memberikan wadah bagi kelompok-kelompok yang ingin memberikan usulan atau berpendapat,” tutupnya.
Sementara itu, Camat Rejotangan, Didi Jarot Widodo Nursamsu, A.P, menerangkan, dalam pertemuan hari ini kita melihat dalam perspektif berfikir bahwa diberikan ruang yang sama dengan cara berfikir kesetaraan dan keadilan.
Kita juga harus memperhatikan bagaimana keterlibatan perempuan, anak dan disabilitas yang artinya dalam rangka menuju desa inklusi.
“Kita tidak bicara tumbuh kembang balita saja, tetapi keseimbangan spiritualitas religi agar kedepannya lahirlah generasi kita yang hebat-hebat menuju Indonesia emas 2045,” ucapnya.
“Semangat bermusyawarah, semoga Desa Banjarejo menjadi desa mandiri dan bisa menjadi contoh bagi desa-desa yang lainnya,” pungkasnya. (Dst).