TULUNGAGUNG, beritalima.com- Dalam rangka memperingati dan merayakan Bersih Desa Tahun 2023, Pemerintah Desa Sobontoro menggelar Festival Sholawat Al Banjari dan Tabligh Akbar.
Acara Bertempat, di halaman perempatan balai Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Jum’at, (7/7/2023) malam.
Tabligh Akbar Desa Sobontoro dengan menghadirkan Ustadz yang sedang viral saat ini, Agus Muhammad Iqdam atau Gus Iqdam sapaan akrabnya.
Turut hadir dalam acara, H. Ahmad Baharudin Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung fraksi Gerindra, H. Khamim wakil dari fraksi PKB, perwakilan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Forkopimcam Boyolangu, Kades Se- Kecamatan Boyolangu, lembaga Desa Sobontoro, Ketua Panitia, dan seluruh jamaah muslimin/muslimat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa Sobontoro H. Sodik Afandi, S. Sos, disaat memberikan sambutan dalam Tabligh Akbar.
Menurutnya, sebelum puncak acara Tabligh Akbar malam ini, rangkaian acara atau lomba sholawatan sudah dilaksanakan mulai Minggu kemarin.
“Alhamdulillah semua kegiatan bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Mudah-mudahan di puncak acara pada malam ini bisa berjalan dengan aman, nyaman sampai acara selesai tanpa ada halangan suatu apapun,” ujarnya.
Lanjut Sodik mengatakan, mewakili dari Pemdes Sobontoro menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh panitia yang terlibat mensukseskan kegiatan ini.
“Terimakasih kepada panitia dan semua masyarakat yang sudah hadir pada malam hari ini, terima kasih juga kepada Pondok Tebu Ireng Jombang yang diwakili oleh Organisasi Pelajar Islam (OPI) Thoriqul Huda,” kata Sodik.
Diterangkannya, kegiatan Tabligh Akbar ini dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Tebu Ireng yang diwakili OPITH bekerjasama dengan Pemdes Sobontoro. Selain Tabligh Akbar, acara ini sekaligus memperingati Bersih Desa Sobontoro.
Rangkaian acara meliputi, selamatan, lomba sholawatan Se- Karisidenan Kediri, Khataman Alqur’an serentak di seluruh Masjid dan Musholla.
“Mudah-mudahan setelah selesai acara ini Desa Sobontoro dijauhkan dari bencana, perselisihan, konflik dan masyarakat diberi rasa ayem, tentrem, aman,” terangnya.
Pihaknya berharap, dengan melibatkan santriwan/santriwati, mereka bisa kreatif dan memberikan yang terbaik kepada seluruh masyarakat meskipun di usia yang masih sangat muda.
“Dapat memberikan pandangan positif terhadap pondok pesantren, bisa menumbuhkan generasi yang baik tentunya berguna bagi nusa dan bangsa,” pungkasnya. (Dst).