Surabaya, Beritalima.com–
Terima Pengurus Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia (PKBSI), Bamsoet Mengaku Prihatin Pengembangan Kebun Binatang Surabaya (Kamis, 16 /01/2020)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) yang membawahi Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem tidak membuat regulasi menyulitkan para Lembaga Konservasi (LK) dalam melakukan pertukaran hewan.
Soalnya, kata Ketua MPR RI, Bambang Sesatyo pertukaran hewan antar LK dibutuhkan untuk mendapatkan hewan yang mempunyai kualitas terbaik untuk keperluan perkawinan sehingga melahirkan hewan sehat yang dapat menjaga kelestarian.
Hal ini diungkapkan politisi senior Partai Golkar ini usai menerima Pengurus Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/1/20).
Pengurus PKBSI yang hadir antara lain, Rahmat Shah (Ketua Umum, Tony Sumampau (Sekjen), Ade F Meyliala (Bendagara Umum), Mayjen TNI (purn) Tanribali Lamo (Ketua Dewan Pembina), Willem Manansang (Kabid Etik), Danny Gunalen (Kabid Konservasi), Hans Manansang (Kabid Promosi) dan Agung Nugraha (Kabid Humas).
“Salah satu pekerjaan rumah birokrasi kita, sebagaimana sering disampaikan Presiden Jokowi adalah membereskan proses regulasi yang berbelit itu.”
Wakil rakyat dari Dapil VII Provinsi Jawa Tengah ini mengaku prihatin dengan pengembangan Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang sejak 2014 mendapat banyak sorotan publik.
Sebagai salah satu kebun binatang terbesar di Asia Tenggara, Kebun Binatang Surabaya (KBS) seharusnya mampu menjadi kebanggaan melengkapi Taman Safari, Bali Zoo, Sea World dan Jakarta Aquarium.
Pengembangan KBS saat ini memang sudah lebih baik dibanding 2014.
“Karena itu, pihak KBS, Pemkot Surabaya dan PKBSI harus duduk bersama untuk memajukan KBS.
Lepaskan ego sektoral, kedepankan kepentingan bersama.
Jika KBS maju, bukan hanya menjadi kebanggaan warga Surabaya, melainkan juga kebanggaan Indonesia,” demikian Bambang Soesatyo.
Pernyataan Bambang Soesatyo ini langsung mendapat tanggapan pemerhati satwa Singky Soewadji, “Kapan Ketua MPR RI ke Kebun Binatang Surabaya (KBS), sehingga bisa menilai KBS memprihatinkan ?”
Jangan asal terima masukan miring sepihak yang notabene kelompok yang pernah menjarah 420 lebih satwa KBS, imbuh Singky yang juga mantan atlet dan pelatih olah raga berkuda nasional.
KBS tidak butuh PKBSI, tapi PKBSI butuh KBS, karena PKBSI dimanfaatkan sebagagai sarana untuk “menjarah” satwa KBS !, ujar Singky geram.
Sebagai pejabat publik, seharusnya Bamsoet harus bisa memilah dan memilih, siapa tamu yang datang menemuinya ?
Kemudian, harus bisa menyerap dan mencerna informasi yang diberikan, jangan langsung dimuntahkan ke publik.
Ayo ! Kapan mau berkunjung ke KBS ? Biar saya temani, tantang Singky Soewadji (rr)