JAKARTA – Dalam setahun penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, pemerintah telah berupaya maksimal melindungi rakyatnya dari penularan virus Sars-Cov2. Utamanya menekan jumlah kasus aktif dan mencegah kematian. Sehingga kesembuhan meningkat. Dan saat ini pemerintah menerapkan Micro Scales Social Restriction Program yang dirasa cukup efektif menekan penularan.
Ditengah upaya penanganan di tingkatan terkecil ini, pemerintah kini dihadapkan temuan terbaru bahwa mutasi virus strain B117 sudah masuk Indonesia. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan berbagai pencapaian dari upaya pemerintah dalam setahun menangani pandemi di Indonesia dalam International Media Briefing, Senin (8/3/2021) di Graha BNPB yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia.
Terkait strain baru ini, ia menegaskan bahwa pemerintah mengkomunikasikan kepada masyarakat. Dengan tujuan agar masyarakat memahami implikasi dari varian baru ini dan tentunya solusi untuk menghadapinya.
“Berita kemunculan varian baru ini telah menimbulkan ketakutan di masyarakat. Pada prinsipnya varian dapat terus meningkat dari waktu ke waktu, terutama saat pandemi masih berlangsung dan jumlah kasus yang cukup banyak,” jelasnya dalam International Media Briefing di Graha BNPB, Senin (8/3/2021) yang disiarkan Kanal Youtube BNPB Indonesia.
Saat ini, para peneliti dan Pemerintah Indonesia tengah mempelajari mutasi virus Covid-19. Untuk mengetahui dampak dan perkembangan yang dapat ditimbulkan dari strain virus ini. Seiring dengan hal ini, pemerintah juga telah menginstruksikan petugas di lapangan untuk memperketat proses skrining di pintu masuk bagi pelaku perjalanan internasional guna mencegah masuknya varian baru dari luar negeri.
Pemerintah telah merancang regulasi mobilitas dengan perlindungan berlapis untuk mencegah masuknya strain virus Covid-19, B117. Mulai dari pemeriksaan suhu, tes PCR, dan karantina untuk mencegah masuknya strain virus. Dan untuk meminimalkan dampak negatif dari varian baru harus dilakukan dengan bijak, agar tidak menimbulkan kepanikan Salah satunya dengan mengevaluasi kebijakan yang ada dan memaksimalkan mekanisme perlindungan dengan protokol kesehatan.
Untuk itu, dibutuhkan komitmen dari petugas dilapangan dalam menjalankan tugasnya serta para pelaku perjalanan untuk saling memperkuat keamanan global. “Dan hal ini akan menentukan keberhasilan implementasi kebijakan di Indonesia dan negara lain yang terus berjuang melawan badai Covid-19,” kata Wiku.