LUMAJANG,beritalima.com- Polres Lumajang menyiapkan jajarannya untuk menjaga perayaan Nyepi di Pura Mandara Giri dan sekitarnya. Sementara bupati Lumajang, Thoriqul Haq M ML (cak Thoriq) hadir di desa Kenongo, kecamatan Gucialit dalam rangka perayaan Taur Kasanga (06/03/2019).
Petugaspun sudah mulai disebar disekitar Pura satu hari sebelum puncak perayaan Nyepi berlangsung. Di kabupaten Lumajang memiliki Pura yang cukup terkenal, banyak umat Hindu dari luar kota Lumajang melaksanakan sembahyang, yaitu Pura Mandara Giri. Umat Hindu juga melaksanakan tradisi pembakaran Ogoh-Ogoh disekitaran Pura Mandara Giri, yang mana sebelumnya juga akan diarak keliling Desa Senduro. Menanggapi acara yang diperkirakan menyedot banyak animo pengunjung ini, Polres Lumajang juga telah menyiapkan pengalihan arus agar tak terjadi penumpukan di jalur menuju lokasi Pura tersebut.
Selain petugas dari Polres Lumajang, juga akan dibantu dari jajaran TNI serta Satgas Keamanan Desa Senduro dan Ormas Badak, dengan total keseluruhan ada 129 personil. Petugas gabungan ini sendiri difokuskan di 5 titik, yakni Pos jatian, depan Mapolsek Senduro, pertigaan jalan menuju Desa Burno, pertigaan jalan ke Desa Pandansari serta yang terakhir adalah sekitaran lokasi Pura Mandara Giri Lumajang.
AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH selaku Kapolres Lumajang mengatakan dalam perayaan umat Hindu ini, pihaknya tidak mau kecolongan dengan adanya tindakan yang tidak diinginkan. “Saya kerahkan anggota saya untuk berjaga di sekitaran Pura Mandara Giri Lumajang. Pengamanan kali ini memang sangat maksimal, mengingat tahun ini adalah tahun politik sehingga kami tak mau ada tindakan tindakan provokasi yang berujung fatal, ini adalah wujud kami menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Anggota saya juga akan kami terjunkan hingga perayaan Nyepi ini selesai”, tutur Arsal Sahban.
Sementara di tempat lain, cak Thoriq selaku bupati Lumajang dalam kehadirannya dalam acara Taur Kasanga di desa Kenongo, mengapresiasi kerukunan umat beragama yang ada di desa tersebut. Hal itu nampak dalam kegiatan keagamaan tersebut juga menyertakan partisipasi masyarakat lintas agama. “ini luar biasa, semua hadir berpartisipasi”, ujar cak Thoriq.
Cak Thoriq mengatakan, bahwa kehadirannya merupakan sebuah wujud penghormatan kepada keragaman umat beragama yang ada di kabupaten Lumajang. “ini sebagai bentuk penghormatan kami, pemerintah kabupaten Lumajang ingin keberagaman yang ada tetap terjaga. Kami sama-sama berkewajiban melindungi keberagaman umat beragama yang ada”, pungkas cak Thoriq.
Harapan bupati, kegiatan keagamaan semacam ini harus seringkali dilaksanakan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Partisipasi masyarakat akan menjadikan toleransi dan kebersamaan semakin kuat. (Jwo)