Pemerintah Jangan Lengah, Mulyanto: Deteksi Penyebaran Varian Baru Covid-19

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dr H Mulyanto meminta Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewaspadai terhadap penyebaran varian baru virus Corona (Covid-19).
Pemerintah jangan lengah dan menganggap enteng terhadap munculnya varian baru itu seperti pertama kali virus dari Kota Wuhan, China tersebut menjalar ke negara-negara lain di luar China.

Kala itu banyak pejabat negara termasuk anak buah Jokowi di Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang berkomentar Covid-19 tidak bakal masuk ke Indonesia dengan alasan Indonesia negara tropis.

Bahkan kala itu, Pemerintah tidak langsung menutup pintu masuk Indonesia. Malah berusaha menarik turis asing untuk datang ke Indonesia. Jangan ulang kesalahan seperti merebaknya varian delta, yang dianggap remeh sehingga mengakibatkan kebobolan.

“Akibatnya banyak korban berjatuhan dan anggaran besar negara yang terserap. Kali ini Pemerintah harus lebih serius mengantisipasi kemungkinan masuk dan tersebarnya varian baru tersebut. Jangan sampai rakyat menjadi korban lagi,” tegas Mulyanto kepada Beritalima.com di Jakarta, Rabu (15/9).

Mulyanto minta Pemerintah segera melakukan riset secara cermat terhadap karakteristik varian baru ini agar dapat diketahui dan dibuat agenda aksi pencegahan. “Yang utama adalah pencegahan di pintu-pintu masuk bandara internasional. Jangan sampai terlambat atau lolos masuk tanpa terdeteksi,” tegas politisi PKS itu.

Selain itu, Wakil Ketua Fraksi PKS bidang Industri dan Pembangunan itu meminta Pemerintah menugaskan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan jaringan laboratoriumnya melakukan penelitian untuk mendeteksi pola penyebaran varian baru ini. “Selama ini jaringan laboratorium uji whole genome sequencing (WGS) mampu mendeteksi penyebaran varian covid-18 yang telah ada di Indonesia.”

Sebelumnya, Pemerintah melalui Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, hingga saat ini belum ditemukan Covid-19 varian baru seperti Lamda, Mu, dan C.1.2 di Indonesia. Ketiga virus varian baru ini sudah menyebar di 9 negara. Karena itu Pemerintah terus meneliti dan memantau persebarannya agar tidak masuk ke Indonesia.

Budi mengatakan, Pemerintah tengah memperkuat jaringan laboratorium uji whole genome sequencing (WGS) atau tes khusus mengawasi mutasi virus. Percepatan memperbanyak laboratorium itu berguna agar lebih cepat mengidentifikasi adanya varian baru di Indonesia.

Dibeberkan saat ini sudah ada 21 jaringan laboratorium yang dapat melakukan pengetesan WGS dengan lebih canggih. Ia mencatat sejak bulan Januari-Agustus 2021 lalu, pihaknya telah melakukan tes WGS sebanyak 6.161 spesimen. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait