SURABAYA, beritalima.com – Pemerintah dan Pemprov. Jatim masih melakukan kajian terhadap fenomena terjadinya sumur ambles di Desa Manggis Kec. Puncu, Kab. Kediri. Tim dari Pusat Air Tanah dan Geologi Lingkungan Badan Geologi Bandung didampingi Tim Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Prov. Jatim, Jum’at (28/4) pagi telah melakukan peninjauan di lokasi.
Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Drs. Benny Sampirwanto, MSi di ruang kerjanya, Jum’at (28/4) sore menanggapi fenomena terjadinya puluhan sumur ambles yang berlangsung sejak hari Senin (24/4).
Menurut Benny, kronologi terjadinya sumur ambles tersebut diawali pada hari Senin (24/4) Pukul 17.30 wib ada 17 sumur warga di Dusun Nanas Desa Manggis Kec. Puncu, yang tiba-tiba ambles dengan diameter lubang antara 2 hingga 3 meter. Hal yang sama juga terjadi di Dusun Dorok dan Dusun Jambean di desa yang sama. Total sebanyak 42 sumur yang ambles. Kejadian serupa berlanjut di Hari Rabu (26/4) Pukul 11.00 wib, ada 4 sumur warga Dusun Nanas, dan terakhir di hari Kamis (27/4) Pukul 12.00 wib ada 1 sumur yang ambles.
Mengutip Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Sudarmawan, Benny menjelaskan, kejadian tersebut telah menyebabkan kerugian materi, meski tidak ada korban jiwa. Jumlah total kerugian yang diderita warga berjumlah Rp. 220.000.000.- (duaratus duapuluh juta rupiah).
Benny juga menjelaskan tentang beberapa langkah yang telah diambil oleh pemerintah, yakni pengecekan langsung dan pendataan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. BPBD Kab. Kediri belum dapat menyimpulkan penyebab fenomena alam tersebut. Kejadiannya begitu cepat. Sedangkan sumber air bersih akan disupplai oleh PDAM setempat karena sumur warga tak lagi bisa dimanfaatkan sejak terjadinya peristiwa tersebut (**).