JAKARTA – Pemerintah Kota Ambon memiliki lebih dari 375 kader atau duta untuk mensosialisakan perubahan perilaku. Langkah ini untuk mengedukasi warga sehingga protokol Kesehatan betul-betul diimplementasikan dalam rangka memutus rantai penularan Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan bahwa para kader tersebut bukan lagi tenaga sukarelawan tetapi sebagai duta untuk membantu raktyat, khususnya di wilayahnya. Ia menekankan bahwa dalam konteks penanganan Covid-19, perilaku manusia merupakan kunci dari transmisi virus ini.
Di samping itu, Richard menyampaikan, untuk mengubah perilaku seseorang dalam kondisi Covid-19 bukanlah satu hal semudah kita membalik telapak tangan. Dewasa ini ada sebagian orang yang tidak mempercayai adanya Covid-19. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk melakukan kerja sama, koordinasi serta partisipasi semua lapisan masyarakat.
“Sebagai anak bangsa kita tidak boleh tinggal diam dan membiarkan Covid-19 ini terus merajarela menguasai semua sendi-sendi kehidupan masyarakat,” ujarnya saat peluncuran duta perubahan perilaku, sub bidang sosialisasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tingkat Kota Ambon secara virtual, Selasa (3/11).
Para duta perubahan perilaku ini tidak bekerja sendiri dalam mengedukasi warga, tetapi bersama dengan petugas penyuluhan dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ambon yang telah tersebar di 5 kecamatan, serta petugas kepolisian.
Hal yang unik disampaikan Wali Kota, ia menyampaikan strategi 4 M dalam percepatan penanganan Covid-19 di wilayahnya. Apabila kita mengenal 3 M dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan memakai masker, 1 M lainnya yang disampaikan Richard yaitu mengenali musuh.
Dalam suatu kesempatan, ia memahami betul pesan yang disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
“Bapak-ibu dan saudara sekalian, ada ungkapan yang selalu saya dengar dari Pak Doni ini,’Kenali dirimu, kenali musuhmu, kenali medan perangmu, seribu kali kau berperang, seribu kali kau menang,’ ungkapan ini sangat relevan dengan upaya kita sekalian dalam menghadapi Covid-19,” ucap Richard.
Sementara itu, Kepala BNPB yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di tingkat nasional Doni Monardo menyampaikan bahwa Covid-19 ini merupakan suatu kenyataan. Ia mengatakan, Covid-19 bukanlah rekayasa dan bagian dari konspirasi.
“Covid merupakan sebuah wabah yang menyerang seluruh dunia,” ujarnya yang turut hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Duta Perubahan Perilaku Kota Ambon.
Ia mencontohkan beberapa negara mengalami peningkatan kasus Covid-19. Untuk itu, Doni meminta semua pihak untuk bekerja keras dalam menekan angka kasus dan berusaha mengurangi angka kematian.
“Oleh karenanya, pada hari ini saya mengajak seluruh pimpinan di Kota Ambon dan seluruh wilayah Maluku untuk mempersiapkan. Untuk mengantisipasi penambahan kasus baru pascaliburan panjang yang lalu,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Doni mengungkapkan rasa hormat dan bangga terhadap para duta perubahan perilaku sebagai bagian dari percepatan penanganan Covid-19.
Ia mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo, “Presiden mengatakan vaksin dan obat terbaik adalah patuh kepada protokol kesehatan. Oleh karenanya bapak–ibu sekalian kita semua harus bekerja keras untuk senantiasa untuk menyampaikan pesan patuh pada protokol kesehatan terhadap semua masyarakat bahwa Covid ini bukan ditulari oleh hewan sebagaimana flu burung dan flu babi tetapi oleh sesama manusia ditulari oleh orang-orang di sekitar kita.”
Data Satgas Penanganan Covid-19 per hari ini (3/11) mencatat penambahan kasus di Provinsi Maluku sebanyak 14 kasus, dengan kasus kumulatif sebanyak 3.877. Sedangkan di Kota Ambon, kasus konfirmasi positif Covid-19 hari ini berjumlah 457.