DEPOK,beritalima.com – Pemerintah Depok Komitmen Bangun Kota Inklusif dan Berkeadaban Menjelang 2026
Wali Kota Depok Supian Suri menyatakan bahwa Pemerintah Kota Depok berkomitmen membangun Depok sebagai kota inklusif dan berkeadaban menghadapi Tahun Baru 2026. Fokus utama adalah penguatan nilai toleransi, kebersamaan, serta menjamin kehadiran negara yang merata bagi seluruh warga tanpa membedakan agama dan keyakinan.
Komitmen ini merupakan upaya berkelanjutan untuk menghapus stigma intoleransi yang selama ini melekat pada Kota Depok. Hal tersebut disampaikan Supian setelah menghadiri kegiatan Ngaji Hikam di kediamannya di Jatimulya, Cilodong, pada Jumat (26/12).
Ia menegaskan Depok sebagai rumah bersama bagi seluruh masyarakat. Menurutnya, pemerintah memiliki tanggung jawab menjamin rasa aman dan kebebasan beribadah bagi setiap warga. “Depok adalah rumah bersama. Pemerintah wajib hadir untuk semua warga. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk menjalankan ibadah dengan aman,” ujar Supian.
Supian menekankan bahwa nilai toleransi tidak boleh hanya sebatas slogan, melainkan harus diwujudkan melalui kebijakan publik dan tindakan nyata di lapangan sebagai bagian dari tanggung jawab konstitusional pemerintah.
Sebagai bukti konkret, Supian bersama unsur Forkopimda, DPRD, TNI-Polri, tokoh lintas agama, serta organisasi kemasyarakatan turun langsung mengawal perayaan Natal 2025 di sejumlah gereja di Kota Depok. “Kami ingin umat Kristiani dapat menjalankan ibadah dengan tenang. Kehadiran pemerintah merupakan jaminan negara atas kebebasan beribadah,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa keberagaman adalah kekuatan utama Kota Depok. Pemerintah akan terus mendorong dialog lintas agama, mempererat komunikasi dengan masyarakat, serta mencegah potensi konflik berbasis identitas.
Supian juga mengajak seluruh warga menyambut Tahun Baru secara bijak dan penuh empati dengan menghindari penggunaan petasan dan kembang api, serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama, khususnya warga yang terdampak bencana.
“Keberhasilan sebuah kota tidak hanya diukur dari pembangunan infrastruktur, tetapi juga dari kehidupan sosial masyarakat yang rukun,” ujar Supian.
Penguatan nilai toleransi akan terus menjadi bagian integral dari kebijakan pembangunan Kota Depok, dengan harapan Depok tumbuh sebagai kota yang aman, inklusif, dan menjadi contoh praktik toleransi yang hidup dalam keseharian masyarakat memasuki tahun 2026.(yp)








