KUPANG, beritalima.com | Pemerintah Provinsi NTT menyiapkan anggaran sebesar Rp60 miliar untuk penanganan wabah virus corona (Covid-19).
Hal tersebut diungkapkan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat jumpa pers usai melakukan Teleconference dengan Presiden Jokowi di Kantor Gubernur Sasando, Selasa (24/3).
“Kita siapkan Rp60 miliar untuk penanganan corona ini. Tadi saya liat ada beberapa provinsi, kita salah satu provinsi yang terbesar dalam alokasi anggaran,” jelas VBL di hadapan puluhan wartawan.
Didampingi Wagub Josef Nae Soi, Sekretaris Daerah NTT, Benediktus Polo Maing, dan Karo Humas dan Protokol NTT, Jelamu Ardu Marius, VBL menjelaskan sesuai arahan Presiden Jokowi dalam teleconference yang meminta agar seluruh Gubernur mengkaji dan menghitung secara mendalam dampak sosial ekonomi dari virus corona. Termasuk mengambil langkah konkret untuk melaksanakan dan fokus terhadap program yang dibutuhkan. Juga melakukan perencanaan kembali terhadap anggaran yang diprioritaskan terhadap dampak akibat virus corona.
“Khususnya untuk usaha kecil menengah. Bantuan sosial tunai juga disiapkan oleh para gubernur untuk kelompok yang terdampak seperti ini,” jelas VBL.
Menurutnya, salah satu upaya yang dirancang oleh Pemerintah Provinsi untuk bantuan sosial tunai tersebut adalah misalnya dengan cara menanam kelor pada lahan yang disiapkan secara bersama sambil tetap memperhatikan aturan social distancing.
“Kelor tetap kita tanam sambil perhatikan aturan phisical distancing. Kelor kita tanam bersama dalam jumlah banyak sambil tetap memperhitungkan social distancing secara baik. Itu semacam bantuan sosial tunai, mereka tanam kita bayar. Ini sedang kita siapkan, rekayasa-rekayasa ekonomi seperti ini sedang kita desain sehingga tekanan-tekanan ekonomi yang lebih hebat bisa kita hindari,” kata dia menambahkan.
Dana yang dipersiapkan oleh pemerintah Provinsi ini juga dirancang untuk perencanan dalam mengatasi kondisi-kondisi dari ringan sampai berat yang terjadi di provinsi NTT akibat penyebaran virus corona. Langkah seperti apa yang harus diambil, ruangan seperti apa, alat perlindungan diri (APD), dokter dan tenaga medisnya seperti, itu semua kita hitung.
“Dalam kaitan dengan alat perlengkapan diri (ADP), kita juga diberikan nama dan alamat perusahaan yang memproduksi ADP untuk memesan langsung. Tetapi dari pemerintah pusat telah mengirim ke semua provinsi. Karena NTT masih negatif pasien corona, kita hanya mendapatakn sekitar 500 packs APD dari pemerintah pusat. Dan menurut laporan kepada saya, itu sudah diterima. Kalau masih kurang tentu kita akan memesan lagi,” jelas Gubernur VBL.
Terkait pertanyaan wartawan, apakah dana tersebut juga dipakai untuk insentif bagi tenaga medis, Gubernur menegaskan tentu saja hal itu akan disesuaikan sesuai instruksi presiden.
“Kita lagi hitung itu. Kita akan hitung berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran, Serta Pengadaan Barang Dan Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) atau virus corona untuk menghitung insentif tenaga medis,” pungkas Gubernur. (L. Ng. Mbuhang)