Dalam sistem pemerintahan, Pejabat Eselon II berperan penting dalam menetapkan kebijakan strategis instansi dan memimpin bawahan serta seluruh stakeholder untuk melaksanakan kebijakan secara efektif dan efisien. Untuk itu, mereka dituntut agar selalu memiliki inovasi dan mampu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Dr. H. Akhmad Sukardi, MM saat membuka DIklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XLI Pemprov Jatim Tahun 2016 di Badan Diklat Provinsi Jatim, Jalan Balongsari Tama, Surabaya, Selasa (17/05).
Menurut Sukardi, seorang pemimpin bisa dikatakan berhasil bila bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Tak hanya itu, mereka dituntut mampu memberikan arah dan target yang jelas dalam mengatasi berbagai tuntutan yang tentunya sesuai dengan kerangka kebijakan pembangunan yang telah digariskan. “Seorang pemimpin harus mampu membuat perubahan ke arah lebih baik, dan itu semua bisa dimulai dari diri kita sendiri”, ujarnya.
Menurutnya, selain kemampuan memimpin dan menyelesaikan permasalahan internal yang ada di dalam organisasinya, seorang Pejabat Eselon II juga harus memiliki kemampuan membangun relasi dengan sektor swasta atau dunia usaha, serta relasi dengan masyarakat, sesuai pola hubungan yang ideal dalam konsep good governance. “Mengingat kedudukan yang strategis ini, maka bisa dikatakan jabatan Eselon II sebagai agen perubahan, yang selanjutnya akan diikuti oleh pimpinan level dibawahnya serta seluruh staf”, ungkapnya.
Ia menambahkan, memasuki masa Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini, pemerintah dituntut berperan aktif dalam melakukan stimulasi, menciptakan inovasi, memfasilitasi dan memproteksi ekonomi rakyat kecil agar terus bertahan di tengah persaingan global. “Pemprov Jatim sendiri memiliki konsep jatimnomics yang terdiri dari tiga aspek yakni aspek produksi dari segmen umkm dan segmen besar, aspek pembiayaan yang kompetitif, dan aspek pemasaran”, tambahnya.
Di akhir, ia berharap peserta diklat dapat memanfaatkan kesempatan seluas-luasnya dalam mempelajari sistem pemerintahan dan pelayanan publik yang ada di Provinsi Jatim, diantaranya masalah perijinan di P2T dan klinik UKM di Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Administrasi Negara, Adi Suryanto, menyampaikan bahwa setelah dilakukan banyak evaluasi, Diklat Kepemimpinan saat ini telah banyak berubah seiring dengan inovasi-inovasi metode pengajaran yang dilakukan. “Kami sering mendapat kritikan bahwa pelaksanaan Diklat PIM kurang efektif, oleh karena itu kami merubah kurikulum, bahan ajar, metode pengajaran sehingga diklat ini mampu mencetak pemimpin dalam arti yang sesungguhnya”, ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Diklat Provinsi Jatim, Dr. H. Akmal Boedianto, SH, M.Si, menyampaikan bahwa tujuan penyelenggaraan diklat ini adalah meningkatkan kompetensi kepemimpinan strategis pejabat struktural Eselon II yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya. Diklat PIM II Angkatan XLI ini diikuti oleh 60 peserta dengan rincian 24 orang berasal dari kab/kota di Provinsi Jatim, serta 36 orang berasal dari luar Prov. Jatim. Diklat ini dilaksanakan selama 92 hari kerja mulai tanggal 17 Mei 2016 sampai dengan 09 September 2016, meliputi 27 hari kerja untuk pembelajaran klasikal (in class), dan 65 hari kerja untuk pembelajaran non klasikal (out class). (Humas Setdaprov. Jatim/Dew/Ir).