Pemkab Bireuen Harus Eksis Tangani Masalah Kemiskinan

  • Whatsapp
Drs H Hamdani Raden dalam pandangan pidatonya.. 2 Inset Drs Hamdani Raden .(Suherman Amin)

BIREUEN,ACEH,Beritalima.com — Kondisi dan situasi Kabupaten Bireuen saat ini berdasarkan data kependudukan, sangat cepat perkembangan dan pemekaranya, padahal baru berusia 18 tahun. Jumlah penduduknya 436.000 jiwa meliputi 609 Gampong (desa), 75 kemukiman serta 17 wilayah kecamatan.

Demikian uraian yang disampaikan Sosok Tokoh Pendiri Bireuen, Drs H Hamdani Raden dalam pandangannya pada acara Rapat Sidang Paripurna Istimewa DPRK Bireuen dalam rangka HUT Bireuen ke-18. Kamis, (12/10) di ruang sidang DPRK setempat.

Hamdani Raden menambahkan, kita sangat prihatin dan harus siap menyahuti perkembangan populasi jumlah penduduk yang terus bertambah. Bireuen yang sebelumnya beberapa tahun belakangan hanya 10 kecamatan, kini sudah mencapai 17 kecamatan, dan Gampong dari 598 sudah menjadi 609 gampong.

Terkait masalah tersebut dilihat dari masalah perkembangan sosial kemasyarakatan sangat memprihatinkan. Betapa tidak ! Kondisi ekonomi masyarakat belum menggembirakan. Dari jumah 436 ribu penduduk, 73 ribu (15.2 %) di antaranya masih berada dalam garis kemiskinan .

Selain itu tambah Hamdani Raden, mengatakan bahwa tidak dapat dipungkiri ditilik masalah pendidikan lulusan praktis tidak ada lagi daya saing dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya di Aceh. Bahkan angka putus sekolah dari 85 ribu angkatan sekolah 12 % putus sekolah ketika memasuki SMA dan Perguruan Tinggi.

Hamdani Raden yang juga mantan Bupati Bireuen Pertama terbentuknya Kabupaten pada 1999 menambahkan, penataan aparatur birokrasi dari kabupaten dan kecamatan terkesan mengabaikan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahanyang baik sehingga menjadi problematik mendasar yang perlu menjadi perhatian semua pihak.

Hamdani Raden atas nama masyarakat Bireuen menghimbau Bupati Bireuen H Saifannur,S.S.sos yang baru bertugas 62 hari pada 12 Oktober 2017 dan DPRK Bireuen dapat membangun kerjasama yang baik dan merencanakan pembangunan lebih fokus terhadap permasalahan-permasalahan yang ada.

“ Pihak Eksekutif dan Legislatif berorientasi penggunaan anggaran pada pembangunan insfrastruktur pertanian,peningkatan mutu kesehatan dan pendidikan serta acuan kedsejahteraan masyarakat.” Himbau Hamdani Raden.

Selain itu melirik masalah penempatan aparatur dimintqa untuk benar-benar memperhatikan azas-azas tata kelola pemerintahan yang baik yaitu menempatkan aparatur pada jabatan sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.

Pembangunan demi memajukan Bireuen ke depan harus memperhatikan pembangunan yang bersifat strategis dalam rangka peningkatan pendapaatan petani untuk memperbaiki taraf hidupnya dan irigasi-irigasi seperti Alue Geurutut, Irigasi Mon Seuku Puloet dan Irigasi Gajah Rhet harus menjadi perhatian khusus.

Sementara Bupati Bireuen menanggapi berbagai masalah yang diungkapkan tokoh pendiri Bireuen Hamdani Raden menyikapinya dengan baik dan serius dan bahkan memang sudah ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) sesuai dengan visi misi =nya.

Pun demikian Saifannur menyebutkan, untuk semua permasalahan jika tidak dilakukan dengan rajutan kerjasama yang baik semua pihak termasuk DPRK,Forkofinda,Tokoh Pendiri Bireuen ,Pengusaha dan seluruh elemen lainnya hasilnya tidak baik dan tidak berhasil.

“ Insyaallah jika kita bekerjasama dan terpadu dengan tekad membangun Bireuen berprisip Jujur, Ikhlas dan tuntas, pembangunan yang adil, makmur, aman damai dan sejahtera berlandaskan syariat Islam akan terwujud.” Pungkas Bupati Bireuen,H Saifannur,S.Sos. ( Suherman Amin/Abdullah Peudada)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *