BONDOWOSO, beritalima.com – Dalam meningkatkan capaian vaksinasi di Kabupaten Bondowoso yang masih tergolong rendah, Bupati Drs Salwa Arifin dan Wakil Bupati Irwan Bahtiar Rahmat, kembali melakukan sosialisasi di Kecamatan Grujugan, Kamis (30/9/2021).
Peserta sosialisasi kali terdiri dari satgas covid-19 dari empat Kecamatan, yakni Kecamatan Grujugan, Maesan, Tamanan, dan Jambesari.
Sebelumnya, Wabup Irwan juga melakukan sosialisasi serupa di Kecamatan Klabang, dengan peserta dari satgas Kecamatan, Klabang, Tapen, Prajekan, Cermee dan Botolinggo.
Bupati Salwa Arifin dalam sambutannya mengatakan, pihaknya tengah menseriusi dalam meningkatkan vaksinasi. Bondowoso sendiri menurut data Kemendagri masih berada di level 3.
“Untuk mencapai level 2 itu capaian vaksinasi harus mencapai 50 persen,”ujar Pengasuh Ponpes Mambaul Ulum tersebut.
Menurutnya, dalam percepatan vaksinasi harus dilakukan oleh semua pihak dengan sikap gotong rotong dan bersinergi dari Camat hingga ke Kepala Desa.
“Untuk vaksinasi ditingkat desa yang berakhir hingga 26 oktober. Tadi ada laporan dari camat,”ujarnya.
Tak hanya itu, Bupati Salwa meminta satgas covid-19 ditingkat Kecamatan harus melakukan inovasi untk menarik masyarakat bisa tertarik untuk melakukan vaksinasi.
“Seperti yang dilakukan oleh Polsek, melakukan sosialisasi dengan pengeras suara ke pelosok desa,”tuturnya.
Selain itu, Bupati Salwa meminta masyarakat turut mengedukasi pentingnya vaksin dan melawan berita hoax yang beredar di media sosial, karena dari informasi yang salah tersebut masyarakat enggan melakukan vaksinasi.
“Sehingga vaksinasi menjadi sasaran. Ini yang harus kita perangi berita berita hoax,”jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bahtiar Rahmat, menambahkan, pihaknya akan memberikan reward (penghargaan) bagi desa yang capaian vaksinasinya mencapai 70 persen.
“Bagi yang capaian vaksinasi sampai Desember mencapai 70 persen, nanti akan saya kasih reward. Juara satu Rp, 100 juta, juara dua, Rp, 75 juta, dan juara ketiga, Rp, 50 juta,”katanya.
Namun, bagi desa yang capaian vaksinasinya paling rendah akan diberikan punishment dengan menggunakan rompi hitam bertuliskan ‘Gagal Vaksinasi’ dengan bergambar tengkorak.
“Bukan hanya itu, ancaman penundaan pencairan Anggaran Dana Desanya melalui rekomendasi camat setempat,”tutupnya.(*/Rois)