BONDOWOSO, beritalima.com – Berdasarkan hasil bulan timbang yang dilakukan dinas kesehatan, angka stunting di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengalami penurunan signifikan.
Di mana hasil bulan timbang pada Februari 2019, stunting di Bondowoso berada di angka 17,54 persen; pada Agustus 2019 adalah 14,59 persen.
Sementara hasil bulan timbang Bulan Februari 2020 yakni 13,1 persen, dan hasil bulan timbang Agustus 2020 ada di angka 12,23 persen.
Sementara berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) Tahun 2018, prevalensi stunting di Kabupaten Bondowoso mencapai 32 persen.
Bupati Salwa Arifin mengatakan, hal itu menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Bondowoso mengalami penurunan hingga di atas 4 persen.
“Dari target yang ditentukan dalam setahun, yaitu sebesar 10,66 persen dalam dua tahun (2019-2020),” jelasnya dalam acara Rembuk Stunting di Pendapa Bupati, Rabu (24/3/2021).
Pihaknya berharap, bulan timbang yang ada di setiap Posyandu terus dipantau. Serta keaktifan kader harus selalu ditingkatkan.
“Partisipasi masyarakat untuk selalu datang ke Posyandu juga harus diingatkan. Baik ibu hamil, bayi sampai balita dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” paparnya.
Dia juga meminta agar hasil bulan timbang diimput pada electronic pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM).
Bupati meminta, agar kepala Puskesmas menyampaikan hasilnya kepada lintas sektor di wilayahnya. Baik desa maupun kecamatan.
“Sehingga pemangku kebijakan mengetahui sasaran stunting yang nanti harus dilakukan intervensi. Baik secara spesifik dan sensitif,” paparnya.
Intervensi spesifik dilakukan utamanya pada masa 1000 Hari pertama Kehidupan (1000 HPK), yang dimulai sejak awal kehamilan sampai anak berusia 2 tahun, yang disebut juga dengan masa emas atau golden periode.
“Intervensi spesifik pada masa ini seiring dengan program percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi,” jelasnya.
Sementara untuk tahun 2020 jumlah kematian ibu ada 19 kematian ibu atau 177,4/100.000 KH. Sedangkan jumlah kematian bayi yaitu 168 kematian 15,6/1000KH.
Penurunan angka stunting merupakan bagian unsur dalam peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Sebab umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), merupakan aspek IPM.
Oleh karena itu, Bupati Salwa Arifin bertekad untuk terus menekan angka stunting di Bondowoso. Salah satunya peningkatan sanitasi. Sebab dari 219 desa/kelurahan baru 94 desa yang ODF (open defecation free) atau warga tidak buang air besar di sungai. Artinya ada 125 desa yang warganya masih buang air besar sembarangan. (*/Rois)