BONDOWOSO, beritalima.com – Pemerintah Kabupaten Bondowoso memberikan perhatian penuh terhadap anak yatim-piatu Veronica (1) tahun serta kakaknya Alfian (12) tahun warga Desa Banyuwulu Kecamatan Wringin Bondowoso dengan memberikan beasiswa pendidikan sampai perguruan tinggi.
Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, bergerak cepat merespon informasi adanya anak yatim piatu sejak berusia 10 bulan. Pihaknya secara langsung mendatangi tempat tinggal Veronika, anak yatim di Banyuwulu, Kecamatan Wringin, Bondowoso, yang tinggal bersama kakek dan neneknya. Rabu (25/8) pagi.
Irwan Bachtiar Rahmat, menceritakan, beberapa waktu lalu ia mendapat gambar Veronika sedang digendong oleh neneknya, gambar itu didapat dari pegawai kecamatan ditempat itu. Selang beberapa waktu, ia kemudian kembali mendapatkan gambar Veronika dari Moh Rois, salah seorang wartwan yang berada disekitar lokasi anak yatim itu.
“Teman-teman wartawan ini selalu rajin kalau ada hal-hal yang berkenaan disalah satu desa. Entah itu anak yatim, rumah tidak layak huni, rumah warga miskin yang sudah tidak layak. Itu dikirimnya pasti ke saya,” ujarnya.
Irwan mengaku, berdasarkan informasi tersebut, pihaknya kemudian memerintahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) untuk turun langsung, mengecek keadaan dilapangan seperti apa. Pada waktu itu juga, menurut Irwan Dinsos langsung bergerak ke tempat yang dituju. “Langsung laporan, Al hamdulillah sudah dikasik bantuan,” ucapnya.
Selain itu, berdasarkan hasil kunjungan didapatkan informasi bahwa Veronika belum memiliki catatan kependudukan. Diantaranya, akte kelahiran dan kartu identitas anak (KIA). Sontak, ia kemudian memerintahkan kepada dinas terkait lainnya, untuk berkoordinasi dengan Dinsos tujuan mengatasi hal itu. “Al hamdulillah dalam waktu satu hari sudah selesai semua,” terangnya.
Tidak selesai disitu, pihaknya juga memerintahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso, untuk mengusahakan pendidikan gratis bagi yang bersangkutan. Bahkan diharapkan hingga perguruan tinggi biaya pendidikannya terjamin oleh pemerintah.
Dari perintah itu, akhirnya veronika bersama Alfin, kakaknya. Mendapatkan jaminan pendidikan hingga perguruan tinggi, dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah. Hal itu membuat kakek dan neneknya, tidak perlu lagi memikirkan biaya pendidikan kedua cucunya. “Sudah ada dokumennya. Siapapun nanti yang memimpin Bondowoso, mereka tetap dijamin sampai perguruan tinggi,” tegasnya.
Menurutnya, ketika ada hal demikian, maka pemerintah dari tingkat desa hingga kabupaten, harus hadir ditengah-tengah masyarakat untuk ikut membantu. Bahkan, ketika ada tanah negara yang bisa dikelola, hal itu juga bisa dialokasikan kepada masyarakat miskin. Dengan menyertakan Surat Keterangan Kepala Desa (SKKD) dan dilaporkan kepada pihak kecamatan. “Berikan ke camat, nanti saya akan fasilitasi di BPN,” ujarnya. (*/Rois)