Pemkab Gelar Upacara Hardiknas, Hari Kartini dan Hari Otonomi Daerah Ke- 28

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Pemkab Tulungagung menggelar serangkaian kegiatan upacara diantaranya, Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Hari Kartini dan Hari Otonomi daerah Ke- 28 Tahun 2024. Kamis, (2/5/2024).

Bertepatan pada upacara hari ini, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 3024, dengan mengusung tema “Semangat Bergerak Bersama Melanjutkan Merdeka Belajar”.

Pj. Bupati Tulungagung Heru Suseno mengatakan, selama 5 tahun digalakkan gerakan merdeka belajar, membuat semakin sadar tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Bukan hal yang mudah untuk mentransformasikan sebuah sistem yang sangat besar, bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang prospek belajar.

“Pada awal perjalanan kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan, rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan. Kemudian ketika langkah mulai serempak, kita dihadapkan dengan berbagai tantangan yang tidak terbayang yakni pandemi Covid-19,” ucap Heru dalam sambutannya.

Lanjutnya, dampak yang ditimbulkan mengubah cara proses belajar mengajar dan cara hidup secara drastis, pandemi juga memberikan kesempatan untuk mengakselerasi perubahan-perubahan, dengan bergotong royong, berjuang untuk pulih dan bangkit kembali untuk lebih kuat. Anak-anak Indonesia berani bermimpi, karena saat mereka belajar di kelas guru juga berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapat kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya.

“Seiring peringatan Hari Pendidikan, kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi, ruang belajar sudah tidak lagi terbatas di dalam kampus dan kita sudah merayakan lagi serempak karya-karya yang kreatif, karena seniman terus didukung untuk berekpresi,” Lanjut Pj Bupati.

Menurutnya, lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk membimbing gerakan merdeka belajar, namun juga bukan waktu yang lama untuk membuat sebuah perubahan secara menyeluruh. Kita sudah berjalan menuju arah yang benar tetapi tugas belum selesai, semua yang sudah dijalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan.

“Semua sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan. Dengan harapan, marilah kita sukseskan gerakan merdeka belajar bersama para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia dan pendidikan khususnya di Kabupaten Tulungagung untuk melompat ke masa depan,” ujar Heru Suseno.

Sementara itu, di Hari Kartini ini, kita kembali mengenang sejarah yang patut menjadi contoh dan panutan bagi perempuan hingga saat ini.

R.A Kartini merupakan tokoh inspiratif yang telah meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi bangsa ini, beliau bukan hanya pahlawan nasional tetapi juga simbul dari perjuangan perempuan yang memperjuangkan hak-hak perempuan lainnya ditengah masyarakat pada zamannya.

“Perjuangan Kartini saat ini dimaknai sebagai responsif jender dengan kesetaraan antara perempuan dengan laki-laki. Kabupaten Tulungagung dalam pembangunan kesetaraan jender mempunyai komitmen yang tinggi, terutama dalam upaya meningkatkan
Kualitas hidup perempuan, pencapaian index pengarusutamaan gender dari tahun ke tahun terus meningkat,” terangnya.

“Hal ini dilihat dari angka index pengarusutamaan gender pada tahun 2022sebesar 69,66 dan pada tahun 2023 menjadi 72, 92. Indeks ini mewakili bagaimana derajat kesehatan, pendidikan dan ekonomi secara baik, baik laki-laki maupun perempuan. Kabupaten Tulungagung telah memperoleh penghargaan anugerah Eka Praya selama 8 tahun berturut-turut,” tambahnya.

Selain memperingati Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kartini, papar Heru Suseno, kita juga memperingati Hari Otonomi Daerah yang Ke- 28 yang jatuh pada tanggal 25 April 2024, dengan mengusung tema “Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan Sehat”.

“Tema ini dipilih untuk memperkokoh komitmen, tanggung jawab dan kesadaran seluruh jajaran pemerintah daerah akan amanah serta tugas membangun berkelanjutan dalam pengolahan sumber daya alam dan lingkungan di tingkat lokal serta mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang,” pungkasnya. (Dst)
[3/5 08.29] +62 812-2275-1086: Hardiknas 2024, Kasek SMPN 1 Kedungwaru Beberkan Beberapa Hal

TULUNGAGUNG, beritalima.com- SMPN 1 Kedungwaru mengikuti pameran di Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung dalam rangka Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024.

Pameran diselenggarakan di halaman kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Kamis, (3/5/2024).

Kepala SMPN 1 Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Dr. Hj. Sri Wahyuni, M.Pd., mengatakan, Hari ini merupakan Hari Pendidikan Nasional, sebagai insan pendidikan dalam hal ini SMPN 1 Kedungwaru ikut memeriahkan.

Menurutnya, di dalam menyambut Hardiknas adalah dengan melanjutkan merdeka belajar dalam kurikulum merdeka, dimana kurikulum merdeka kualitas salah satunya dengan pameran yang ada hari ini merupakan Program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), disitu sebagai ajang talenta-talenta siswa.

“Jadi merdeka belajar di dalam kurikulum merdeka, siswa di dalam asesmen atau penilaian itu melihat atau setiap individu siswa harus digali talentanya, karena kedepan talenta ini hidup, sebagai bekal anak untuk masa depan. Dari talenta itu, di dalam program P5 dikemas menjadi sebuah pembelajaran dan pembekalan,” katanya.

Lanjutnya menerangkan, contoh produk pupuk, produk makanan dan kemampuan hasil karya, itu hasil karya siswa selama mengikuti pembelajaran kurikulum merdeka. Tapi yang paling berkualitas adalah saat proses di sekolah, proses pembelajarannya yang utama.

“Hubungannya dengan hari pendidikan ini, di dalam kurikulum merdeka itu harus berlanjut, karena ada hal-hal yang di dalam roh merdeka belajar itu dipertahankan dan sesuai dengan karakter setiap siswa,” ujarnya.

Diungkapkannya, untuk SMPN 1 Kedungwaru terkait P5, P5 itu sifatnya tetap, selama di sekolah anak akan mendapatkan 7 tema. Mulai klas VII -IX siswa akan mendapatkan pembelajaran yang berbeda. Klas VII akan diajarkan batik ciprat dan kesenian reog kendang, klas VIII saat ini sedang menggarap tentang sampah, bagaimana pengolahan sampah dari lingkungan, begitu juga klas IX juga berbeda.

“Begitu lulus, siswa akan mendapatkan 7 tema, salah satunya kearifan lokal dan kewirausahaan,” ungkap Sri Wahyuni usai mengikuti kegiatan Tasyakuran di Dinas Pendidikan.

“Untuk SMPN 1 Kedungwaru biasanya diadakan event, rencana kami event yang ada hubungannya dengan P5, di Hari Batik Nasional kami akan menggelar acara seribu siswa membatik. Semoga dimudahkan rencana acara kami, karena tidak mudah membuat event sebesar itu,” imbuhnya.

Selain itu, disinggung terkait guru penggerak, Sri Wahyuni mengungkapkan, yang dinamakan guru penggerak di sebuah sekolah bukan butuh berapa tetapi guru penggerak itu seorang guru yang mempunyai kemampuan, yang masuk menjadi guru penggerak itu harus tes dan punya kelebihan.

“Kebutuhan guru penggerak di sebuah sekolah itu tidak bisa diukur berapa jumlahnya dan itupun harus melalui proses. Dari kehadiran guru penggerak diharapkan bisa menggerakkan guru-guru yang lain, jadi bukan masalah kebutuhan,”

“Guru penggerak di sebuah sekolah itu mereka yang mendaftarkan, punya potensi, disaring dan belajar. Setelah lulus kembali ke sekolah menggerakkan ilmu itu, menularkan kepada guru-guru lain, sehingga diharapkan, sekolah yang ada guru penggerak akan lebih berkualitas,” pungkasnya. (Dst).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait