Pemkab Gresik Bangun Sekolah di Bawean yang Rusak Diterjang Longsor, Akan Direlokasi Ditanah Hibah Bupati Gus Yani

  • Whatsapp
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) saat mengunjungi lokasi musibah Banjir dan tanah longsor yang ada di pulau Bawean.(*)

GRESIK,beritalima.com- Kepedulian Pemkab Gresik terhadap pendidikan bagi warga Gresik terus menjadi diprioritas.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) terus berkomitmen memajukan pendidikan di kota pudak.

Salah satu contoh, ketika terjadi tanah longsor disertai banjir di Pulau Bawean pada Minggu, 5 Maret 2023 lalu. Orang nomor satu di Kabupaten Gresik ini. langsung bergerak mengunjungi pulau putri tersebut.

Bupati mendapat laporan, bahwa musibah yang disebabkan oleh hujan lebat itu telah mengakibatkan ratusan orang mengungsi, puluhan bangunan juga rusak parah termasuk bangunan sekolah UPT SD 357 Gresik.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, kala itu juga memerintahkan kepada jajarannya, untuk melakukan revitalisasi, termasuk bangunan sekolah SD 357 Gresik dengan memastikan keamanan lokasi pasca di revitalisasi.

Hasilnya, berdasarkan rekomendasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, lokasi bangunan UPT SD 357 Gresik tergolong rawan bencana.

“Kunjungan kita ke Bawean kali ini, juga dalam rangka meninjau proses revitalisasi pasca bencana alam beberapa waktu yang lalu. Alhamdulillah proses revitalisasi sudah berjalan, tinggal membangun kembali UPT SD 357 Gresik. Dari hasil kajian, bangunan sekolah ini akan kita pindah karena lokasi yang lama rawan longsor,” terang Bupati Yani saat kunjungannya ke Pulau Bawean, Kamis (13/07).

Tidak hanya itu, Bupati Yani menghibahkan tanah seluas 952 meter sebagai lokasi baru UPT SD 357 Gresik. Tanah hibah yang berjarak tidak jauh dari lokasi UPT SD 357 Gresik yang lama ini, dibeli oleh Bupati Yani dari warga setempat dan direncanakan dibangun bulan September 2023.

“Dengan begini, harapannya anak-anak bisa segera bersekolah kembali dengan nyaman dan tanpa was was,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Hariyanto, dalam keterangannya menjelaskan, kondisi darurat tidak lantas membuat kegiatan belajar mengajar terhenti.

“Sejak roboh diterjang longsor, kegiatan belajar mengajar sempat berjalan daring. Untuk saat ini, sementara kegiatan belajar mengajar menempati ruang-ruang kosong di bangunan lama yang aman dari longsor. Pokoknya jangan sampai anak-anak tidak bersekolah,” tegasnya.(Advetorial/Ron)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait