Kediri,Berita Lima -Pemkab Kediri melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan rencana membangun Tempat Pembuangan Akhir(TPA) terpadu karena dinilai kurang untuk tempat pembuangan sampah terpadu. Karena itu membutuhkan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah terpadu. Karena saat ini, di Kabupaten Kediri hanya memiliki satu TPA. Lokasinya berada di Sekoto, Kecamatan Badas.
Lokasi TPA yang mengharuskan pemilahan dan pengelolaan sampah masih menjadi PR pemkab. Dengan peningkatan mobilitas masyarakat, tentunya akan ada peningkatan sampah secara signifikan di wilayah barat sungai terutama di sekitar bandara.
PLT Kepala Dinas DLH Kabupaten Kediri Putut Agung Subekti mengatakan,karena dinilai di wilayah Kabupaten Kediri kurang TPA,maka untuk tahun ini Pemkab Kediri berupaya agar ada TPA terpadu di wilayah barat sungai Brantas khususnya di sekitar bandara,“Rencananya memang ada pembangunan TPA terpadu di kawasan barat Sungai Brantas. Perencanaan tersebut dari provinsi Jawa Timur,” ujar Putut.selasa(7/4/22)
Putut menuturkan, setelah TPA sekoto dibangun saat ini luasnya mencapai empat hektare. Daya tampungnya 525 ribu meter kubik sampah baru. TPA ini diperkirakan bisa digunakan untuk menampung sampah sampai lima tahun sejak dibuka akhir 2021 lalu.
Jiwa penduduk Kabupaten Kediri ada 1,6 juta bisa menghasilkan sampah 512 ton dalam satu hari. Saat ini saja sampah yang terkelola sekitar 23 persen. Terdiri atas 17 persen penanganan dan 6 persen pengurangan sampah
Putut menambahkan, yang dilakukan DLH Kabupaten Kediri adalah pengelolaan bank sampah di tiga kecamatan di sekitar proyek bandara.tujuan bank sampah ialah memaksimalkan pengelolaan sisisa sampah yang masih bisa didaur ulang atau pemilahan sebelum dikirim ke TPA, Agar daerah itu tidak terlalu kumuh. “Sampai saat ini, program pendampingan untuk bank sampah juga masih kami lakukan, dan terus ditingkatkan,” terangnya.(Kamis 7/4/22)
Pengelolaan bank sampah, lanjut Putut,dengan adanya peningkatan bank sampah, penataan untuk sisa sampah terus ditingkatkan agar Kabupaten Kediri lebih bersih. Penataan itu, menurut Putut, tidak hanya dilakukan di barat Sungai Brantas. Namun hingga ke Kampung Inggris di Kecamatan Pare. “Termasuk ke program Kotaku di Pare,” pungkasnya.(adv/jar)
