MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menggelar Bakti Sosial Terpadu (BST) selama dua hari di Desa Sumberjo, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, 26-27 Juli 2017.
Tampak hadir di BST yang dipimpim Bupati Madiun ini yakni Danrem 081/DSJ, Kepala Bakorwil Madiun, Wakil Bupati Madiun, Ketua dan anggota DPRD, Forpimda, Sekda Madiun, Kepala SKPD, TP PKK, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Muspika Kecamatan Madiun, Kepala Desa se Kecamatan Madiun, Lembaga Desa dan masyarakat Desa Sumberjo.
Sebagaimana BST di desa lain, kegiatan ini diisi iawali dengan sarasehan untuk menjaring aspirasi masyarakat, mengunjungi warga kurang mampu dan sedang sakit, kerja bhakti pengaspalan jalan, pasar murah, pelayanan administrasi ( KTP, KK, Akte Kelahiran) SIUP, SIM, Kartu Pencari Kerja, SKCK Kepolisian, legalisir surat nikah dan ijasah, pelayanan kesehatan gratis dengan melibatkan dokter spesialis, pembayaran PKB, donor darah, pemeriksaan kesehatan ternak dan kawin suntik ternak
Selain itu juga menyerahkan berbagai bantuan kepada masyarakat. Diantaranya bantuan alat sekolah untuk 10 siswa SD/MI, 5 siswa SMP/MTs, bantuan untuk tempat ibadah Masjid Baitul Muhsinin, paket sembako untuk 50 warga kurang mampu, bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) berupa alat sekolah untuk 10 anak yatim/piatu/yatim piatu dan uang saku masing-masing Rp.100.000 dari BAZ Kabupaten Madiun, bantuan untuk warga duafa berupa 1 buah kursi roda., dan 1 buah walker, beasiswa pendidikan dari Bank Jatim cabang Madiun untuk 10 siswa di Sumberjo masing-masing Rp. 200.000 dan bantuan rehab RTLH untuk 1 unit rumah.
Bupati Madiun, H. Muhtarom, dalam sambutannya juga menyampaikan beberapa informasi yang terkait dengan situasi saat ini. Muhtarom juga minta agar masyarakat selalu menjaga guyub rukun agar dapat bersinergi antara pemerintah, ulama dan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk antisipasi dini dan dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Terkait dengan Kantibmas Muhtarom meminta, kalau ada warga baru yang masuk ke wilayah, hendaknya ditanya identitasnya agar tahu statusnya.
“Masyarakat harus paham. Kalau ada anggota keluarga kita yang berprilaku aneh dan tidak biasanya, atau ada anggota keluarga kita yang menghilang tanpa dketahui keberadaannya hendaknya segera melapor ke petugas terdekat untuk segera di cari. Jangan sampai ada aggota keluarga kita bergabung dengan kelompok tertentu yang bertentangan dengan idiologi bangsa dan Negara kita,” kata H. Muhtarom. (Dibyo).