MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengadakan peringatan Nuzulul Qur’an 1438 H / 2017, di Pendopo Muda Graha, Jalan Alon-Alon Utara, Kota Madiun, Minggu 11 Juni 2017, petang.
Hadir dalam acara tersebut diantaranya, Bupati Madiun H. Muhtarom, Ketua DPRD Djoko Setijono dan anggota, jajaran Forkopimda, Wakil Bupati H. Iswanto, Sekda Tontro Pahlawanto, ulama, kyai, ketua dan Pengurus TP PKK, ketua dan pengurus Dharma Wanita Persatuan, Ketua MUI, Ketua PC NU, ketua PD Muhammadiyah, ketua FKUB, Camat, ketua Ormas, pemuda dan karyawan/ti Pemkab Madiun dan pensiunan PNS Pemkab Madiun.
Dalam sambutannya, bupati Madiun, H. Muhtarom, menyampaikan terimakasih kepada semua yang hadir pada peringatan Nuzulul Qur’an tahun ini yang sekaligus untuk menguatkan jalinan kekeluargaan antara umaroh dan ulama di tengah keberagaman dan kemajemukan yang menjadi warna masyarakat Kabupaten Madiun.
“Pada bulan suci Ramadhan 1438 H ini, mari kembali merefleksi diri, membersihkan hati dan jiwa, menguatkan rasa iman serta taqwa kepada Allah SWT untuk mendapatkan ketenangan hidup. Bulan puasa ini juga melatih kita untuk menjadi insan yang sabar dan peka terhadap kondisi lingkungan sekitar. Terlebih dalam menyikapi situasi dan kondisi bangsa kita,” kata H. Muhtarom, dalam sambutannya.
Bupati Madiun juga mengingatkan kepada semua yang hadir terkait dengan semakin berani dan maraknya faham radikalisme. Terkait dengan hal itu, Bupati Madiun berharap kepada semua yang hadir, apabila melihat atau mendengar ada kegiatan radikalisme segera melaporkan ke aparat yang terdekat.
“Sat ini di setiap desa sudah ada tiga pilar plus (Kepala Desa, Babinsa, Babinkamtibmas dan tokoh masyarakat setempat). Indonesia saat ini sangat rentan kalau terprovokasi dengan kondisi yang terjadi di daerah Marawi, Qatar, Yaman, Irak dan sebagainya. Hal itu harus kita hadapi bersama-sama agar di Indonesia tidak terjadi seperti di negara lain. Apalagi negara kita negara kepuluan. Setiap ada kejadian di daerah punya potensi tinggi untuk terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan,” paparnya.
Untuk menjadi negara yang besar, lanjutnya, harus mempunyai modal dengan berfikir yang positif agar menghasilkan sesuatu yang luar biasa. “Meskipun demikian, kita tetap harus antisipasi,” tambahnya.
Bupati kembali mengucapkan terimakasih kepada semua yang hadir atas do’a dan dukungan seluruh komponen masyarakat. Karena saat ini pusat pemerintahan (Puspem) Kabupaten Madiun di Mejayan, semakin lengkap karena telah ada kantor Bupati dan Wakil Bupati, Sekretariat, Pendopo, Alun-alun, Masjid Agung dan enam perkantoran.
Sementara itu terkait dengan masa tugas sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode 2013-2018 yang tinggal satu tahun lagi, Muhtarom berharap proses regenerasi dapat berjalan mulus, adem ayem. “Jangan sampai menyisakan masalah karena proses Pilkada sudah sering dilaksanakan,” harapnya.
Peringatan Nuzulul Qur’an ini jugd diisi ceramah oleh KH. Moch. Sodiq. Usai siraman rohani, seluruh yang hadir pada mengikuti berbuka puasa bersama. Kemudian dilanjutkan dengan sholat Magrib berjamaah di Pendopo Muda Graha. (Bag. Humas Setda Kabupaten Madiun/Editor: Dibyo).