Pemkab Melalui Dispertan dan PG Modjopanggoong Tanam Perdana Tebu

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Pemkab Tulungagung, Jawa Timur, melalui Dinas Pertanian bekerja sama PT. Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula Modjopanggoong, menggelar tanam perdana program Bongkar Ratoon Tebu Rakyat Musim Tanam (TR MT) 2025/2026, di area persawahan Desa Jatimulyo, Kecamatan Kauman, Sabtu (1/11/2025).

Hadir dalam tanam perdana tebu yaitu, Direktur tanaman kelapa sawit dan aneka palma, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Ir. Baginda Siagian, M.Si., jajaran Dinas Pertanian Tulungagung, Forkopimcam Kauman, jajaran PG. Modjopanggoong serta perwakilan petani tebu.

Kegiatan tersebut, menjadi tonggak penting dalam upaya peningkatan produktivitas tebu dan mendukung target swasembada gula nasional.

Dalam sambutannya, Ir. Baginda Siagian menyampaikan bahwa, program ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang didanai melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Kementerian Pertanian RI. Tulungagung menjadi salah satu kabupaten prioritas dengan target luasan 1.750 hektare, terdiri dari 117,58 hektare bongkar ratoon dan 160,71 hektare perluasan areal tanam.

“Kegiatan ini bukan hanya program pusat tapi milik bersama, sehingga antara Pemerintah pusat, daerah, BUMN, swasta, dan petani harus bersinergi. Jika berhasil, Tulungagung akan menjadi kontributor penting dalam swasembada gula konsumsi nasional,” ujarnya.

Menurutnya, sekitar 70% lahan tebu nasional berada di Jawa Timur. Keberhasilan program di provinsi ini akan mempercepat pencapaian target swasembada gula konsumsi pada 2028 dan swasembada gula industri serta bioetanol pada 2030.

“Program bongkar ratoon adalah bagian dari strategi hilirisasi nasional yang dicanangkan Presiden, dan Tulungagung memiliki peran penting dalam rantai pasok gula nasional,” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Drs. Suyanto, MM menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap petani tebu di Kabupaten Tulungagung.

“Kami mewakili Pemkab Tulungagung, berterima kasih atas dukungan Kementerian Pertanian. Semoga kerja keras bersama ini membawa kesejahteraan bagi petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional,” ucapnya.

Diterangkannya, luas areal tebu di Tulungagung mencapai 3.862 hektare, dengan masa tebang Mei-November. Selain menyuplai PG Modjopanggoong, tebu juga menjadi bahan baku industri gula merah lokal.

“Sebagian besar petani di Tulungagung sudah terbiasa melakukan bongkar ratoon secara mandiri. Ini menunjukkan kesadaran tinggi untuk meningkatkan hasil panen,” terangnya.

Ia menekankan, pentingnya kemitraan antara petani dan pabrik gula, serta pemanfaatan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.

“Kami berharap PG Modjopanggoong dan petani terus memperkuat kolaborasi, Kemitraan yang solid akan menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan,” harapnya.

Sementara itu, General Manager PG Modjopanggoong, Sugianto, SE. ME, menjelaskan bahwa, program ini bukan sekadar urusan BUMN atau pemerintah, melainkan misi bersama untuk kemandirian bangsa.

“Gula Indonesia harus berdiri di atas kaki sendiri. Kami butuh tebu, petani butuh pasar. Inilah simbiosis mutualisme yang harus terus dijaga,” jelasnya.

“Dengan semangat gotong royong dan sinergi lintas sektor, tanam perdana bongkar ratoon di Tulungagung menjadi langkah konkret menuju pertanian tebu yang lebih produktif, berdaya saing, dan berkontribusi besar bagi swasembada gula nasional,” pungkasnya. (Dibyo/Dst).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait