PAMEKASAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan mengalokasikan dana dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp 22 milyar untuk diberikan kepada buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok berupa bantuan langsung tunai (BLT). Adapun tahun ini Kabupaten Pamekasan mendapat kucuran dana DBHCHT sebesar Rp 64,5 milyar, Senin (07/06/2021).
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setdakab Pamekasan, Sri Puja Astutik mengatakan, jika dari dana DBHCHT tahun 2021 ada anggaran untuk bidang kesejahteraan masyarakat sebesar 50 persen, namun yang akan disalurkan berupa BLT 35 persennya.
“Kalau 35 persen dari Rp 64,5 milyar itu berarti sekitar Rp 22 milyar,” Katanya.
Ia juga menjelaskan jika penerima nantinya akan mendapatkan BLT DBHCHT sebesar Rp 300 ribu perbulan selama enam bulan.
Selain itu masih katanya, untuk mendapatkan bantuan langsung penerima harus memenuhi beberapa persyaratan-persyaratan yang salah satunya tidak boleh menerima BLT yang lain dari program pemerintah.
“Penerima manfaat dari dana bagi hasil cukai tembakau ini hanya untuk buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok saja dan tidak boleh menerima BLT yang lain dari program pemerintah seperti dana desa, BPUM, PKH dan lain sebagainya,” jelasnya.
Astutik panggilan akrab Kabag Perekonomian juga menambahkan jika BLT ini hanya berlaku untuk satu KK (kartu keluarga) 1 orang.
Menurutnya, pemberian BLT DBHCHT di bidang kesejahteraan oleh pemerintah bertujuan untuk memulihkan perekonomian dimasa pandemi Covid 19.
“Karena selama dimasa pandemi Covid 19 ini banyak yang terdampak terutama para buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok,” ucapnya.
Sementara itu pihaknya saat ini sedang dalam pengumpulan data melalui Dinas tehnis terkait by name by address penerima manfaat.
“Sekarang yang sudah masuk masih dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) untuk data buruh tani tembakau sedangkan ya
