PAMEKASAN, Beritalima.com| Akhir-akhir ini jantung kota yang bertajuk Pamekasan Hebat dilanda banjir atau luapan air sungai, akibat hujan deras melanda wilayah kabupaten Pamekasan dan sekitarnya.
Oleh karena itu pemkab Pamekasan melalui PDAM Pamekasan berencana akan menambah lagi embung sebagai pengendali banjir atau penampungan air hujan. Dengan membuat terobosan perluasan Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) untuk kategori waduk atau embung.
Direktur PDAM Pamekasan, Agoes Bachtiar, mengatakan, rencana tersebut sudah disiapkan oleh pemkab, 5 hektare lahan khusus pembuatan WTP di dua wilayah Desa Samiran dan Desa Kodik, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2021.
” Pada tahun 2020 sudah di keruk dua haktare untuk pembuatan embung. Namun dana yang turun dari pusat hanya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(APBN), sebesar Rp= 25 Miliar tersebut,”tuturnya saat dikonfirmasi di kantor PDAM. Senin (25/01/2021), pagi.
Lanjut Agoes Bachtiar, menangkis soal adanya isu bahwa penyebab terjadinya luapan air sungai ke berbagai komplek yang ada di jantung kota pamekasan itu, karena dampak penampungan air embung yang kurang memadai.
Menurutnya bahkan pemkab dan stakeholder sangat mengapresiasi dengan adanya embung di desa samiran dan desa kodik tersebut.
“Oleh karena itu kami akan menambah 5 hektare lahan lagi untuk pembuatan embung tersebut. Kita doakan saja semoga di tahun 2021 ini akan cepat terealisasi anggarannya dan cepat dikerjakan,”jelasnya.
Harapan Agoes Bachtiar, ke depan proyek pembuatan embung tersebut cepat selesai di tahun 2021. Dan anggaran dari pusat segera turun, agar pengendalian penampungan air hujan dapat teratasi.
“Kita tentunya berharap anggaran itu capat terealisasi dan proyek embung cepat selesai dengan jadwal yang sudah ditentukan,”pungkasnya.
.