SITUBONDO, beritalima.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo menggelorakan anggaran hingga Rp1.672.500.000 untuk merealisasikan program insentif bagi 3.354 Ketua RT yang ada di Kota Santri Pancasila. Bantuan tersebut sebagai bentuk dorongan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Bupati Situbondo, Karna Suswandi menjelaskan, sebanyak 3.345 ketua RT tersebar di 17 kecamatan. Masing-masing orang memperoleh dana insentif sebesar Rp500.000 per-tahun. Diharapkan bantuan yang diberikan pemerintah daerah tersebut bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Walaupun tidak banyak, tetapi saya optimistis dana ini bisa membantu memenuhi kebutuhan pokok keluarga. Apalagi sekarang masuk bulan Ramadan,” ucapnya di gedung GOR Situbondo, Rabu (5/4/2023).
Lebih lanjut ia mengatakan, insentif Ketua RT tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap RT. Sebab, mereka sudah yang menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat tingkat bawah sebagai mitra pemerintahan desa.
“Karena tugas ketua RT ini cukup berat, khususnya dalam melayani masyarakat. Seperti mengurus masalah administrasi kependudukan ataupun surat pengantar RT lainnya,” beber Bupati.
Menurutnya sebagai Ketua RT selain menjadi pelayan masyarakat, nyatanya mereka juga menjadi titik tumpu terlaksananya program pemerintah daerah di desa. Sehingga perlu mendapat perhatian yang seimbang dari Pemda Situbondo.
“Karena bagaimana pun juga, RT ini tidak hanya melaksanakan tugas yang diberikan kades atau lurah, tetapi melaksanakan program pemerintah daerah juga. Sehingga wajar apabila pemkab memberikan insentif sebagai bentuk kepedulian, dan semangat motivasi untuk bisa bekerja lebih baik,” jelasnya.
Perlu diketahui, sebanyak 3.345 Ketua RT yang menerima dana insentif tersebut tersebar di 17 Kecamatan. Di antaranya Kecamatan Banyuputih 176 orang, Jangkar 167 orang, Asembagus 198 orang, Arjasa 224 orang, Kapongan 253 orang, Mangaran 171 orang, Mlandingan 125 orang, Bungatan 140 orang, Kendit 192 orang, Panarukan 248 orang.
Kemudian, di Kecamatan Situbondo 242 orang, Panji 278 orang, Banyuglugur 105 orang, Jatibanteng 193 orang, Besuki 302 orang, Sumbermalang 162 orang, dan Suboh 169 orang. (*/Adv/Bet)