SITUBONDO, beritalima.com – Penggemar burung perkutut dari berbagai daerah mengikuti Liga Perkutut Jawa Timur (LPJT) Seri V Bupati Cup III 2022, Sabtu (6/8/2022). Acara itu berlangsung di Lapangan Pabrik Gula Demas, Kecamatan Besuki.
Anggota Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) Pengda Pasuruan, Pirus, mengapresiasi event yang digelar oleh Pemkab Situbondo tersebut. “Persiapkan sudah matang, terima kasih untuk para panitia. Doorprizenya juga sangat menarik,” ucapnya kepada Jurnalis Memo indonesia.com.
Pirus mengaku, dirinya bersama rekan-rekannya di P3SI Pengda Pasuruan sering mengikuti acara serupa. “Alhamdulillah sudah keliling Indonesia mas. Di Banjarmasin sudah, terakhir kemarin di Piala Paku Alam Yogyakarta. Ini ke depan ada lagi di Cirebon Siliwangi Cup,” imbuhnya.
Menurutnya burung perkutut yang sering memenangi lomba harganya bisa mencapai Rp300 hingga Rp500 juta. “Kalau sudah ikut lomba dan menang itu nanti pasti ada yang nawar. Biasanya seperti sistem lelang itu, harganya semakin naik,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Situbondo, Karna Suswandi, menyampaikan, pihaknya mengapresiasi antusiasme pecinta burung perkutut yang cukup tinggi dalam mengikuti event tersebut. “Saya ingin liga perkutut ini digelar setiap tahun di bulan Agustus akan yang secara rutin. Untuk itu, saya harap Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan bisa menterjemahkan pesan saya ini,” terangnya.
Orang nomor satu di Kota Santri Pancasila ini meminta agar para peserta bisa menjaga sportivitas dalam perlombaan tersebut. “Kemudian saya sampaikan kepada dewan juri agar bersikap adil. Jadi saya tegaskan tidak boleh ada keberpihakan terhadap peserta dari Kabupaten Situbondo. Semua peserta punya hak yang sama, karena ini menentukan untuk kualitas lomba,” pungkasnya.
Dari laporan panitia, LPJT Seri V Bupati Cup III 2022 berlangsung selama dua hari. Yakni Sabtu dan Minggu, 6-7 Agustus 2022. Ada lima kelas yang diperlombakan. Yaitu kelas dewasa senior dengan 90 peserta, dewasa yunior dengan 126 peserta, piyek senior dengan 234 peserta, piyek yunior dengan 294 peserta, dan piyek henging dengan 252 peserta.
Para peserta tersebut berasal dari Bali, Madura, Jakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Mojokerto, Blitar, Jember, Bondowoso, Probolinggo, Pasuruan, dan Situbondo.
Untuk diketahui, Pemkab Situbondo mengajak masyarakat dalam pemberantasan peredaran rokok ilegal di Kota Santri Pancasila. Sebab keberadaannya jelas merugikan negara, karena tidak ada pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari DBHCHT.
Sekedar informasi DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 sebesar Rp55.748.515.000. Yang dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.
Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembangian BLT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang cukai dan operasi pasar rokok ilegal. (ADV/BET)