SITUBONDO, beritalima.com – Ribuan masyarakat menghadiri acara pesta rakyat yang digelar oleh Pemkab Situbondo, Rabu (17/8/2022). Acara tersebut berlangsung di Alun-alun Situbondo.
Salah satu pengunjung pesta rakyat, Ayu, mengapresiasi pesta rakyat tersebut. Menurut perempuan asal Kecamatan Panji ini acara serupa sebisa mungkin digelar setiap tahunnya.
“Acaranya bagus mas, kita kan lama tidak ada acara seperti. Kemarin ada Pawai Harjakasi, jadi masyarakat itu terhibur,” ucapnya kepada Jurnalis Memo Indonesia.com.
Ayu mengatakan, acara pesta rakyat ini sangat dirindukan oleh masyarakat Situbondo. Sebab selama adanya pandemi Covid-19, praktis tidak ada hiburan yang bisa dinikmati.
“Yang sudah lama tidak pernah ada itu pesta kembang api, kan udah lama gak ada. Jadi bagus kita terhibur. Terus ada tari-tarian, ada band kan barusan, udah itu ada jajanan gratis juga,” tambahnya.
Namun Ayu meminta kepada dinas terkait untuk lebih siap dalam menyelenggarakan pesta rakyat ini. Khususnya dalam hal kebersihan.
“Ini banyak sampah-sampah yang berserakan ya mas, jadi untuk DLH itu harus lebih siap. Minimal tempat-tempat sampah itu diperbanyak. Tapi kalau lainnya sudah ok sih,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM, Mila, menjelaskan pihaknya menyediakan 200 porsi tahu tek. “Itu habis dalam waktu sekitar 30 menit saja mas,” bebernya.
Perempuan asal Kelurahan Mimbaan ini berharap, kepada Pemkab Situbondo untuk terus mengadakan acara tersebut. “Dan kalau bisa porsinya ditambah juga mas, karena banyak yang tidak kebagian tadi. Alhamdulillah ya pesta rakyat ini juga berdampak terhadap pendapatan kami,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemkab Situbondo mengajak masyarakat dalam pemberantasan peredaran rokok ilegal di Kota Santri Pancasila. Sebab keberadaannya jelas merugikan negara, karena tidak ada pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari DBHCHT.
Sekedar informasi DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 sebesar Rp55.748.515.000. Yang dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.
Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembangian BLT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang cukai dan operasi pasar rokok ilegal. (ADV/BET)