Pemkab Situbondo Salurkan Rp4,5 Miliar Dana Cukai untuk Perkuat Layanan 20 Puskesmas

  • Whatsapp
Salah satu Puskesmas di kecamatan Kendit yang dibangun menggunakan anggaran DBHCHT. (Bet/beritalima.com)

SITUBONDO, beritalima.com – Pemerintah Kabupaten Situbondo mengalokasikan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp4,5 miliar untuk memperkuat layanan kesehatan di 20 Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) yang tersebar di 17 kecamatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, dr. Sandy Hendrayono, menegaskan bahwa alokasi anggaran ini merupakan bukti komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Santri.

Bacaan Lainnya

“Bidang kesehatan adalah kebijakan strategis Pemkab Situbondo. Karena itu, PKM sebagai garda terdepan pelayanan harus mendapatkan dukungan maksimal,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).

Ia menjelaskan bahwa dana DBHCHT tahun ini difokuskan untuk peningkatan sarana dan prasarana, pemenuhan kebutuhan obat-obatan, serta bahan penunjang medis di seluruh PKM.

“Anggaran ini digunakan untuk memperkuat fasilitas dan memastikan obat-obatan selalu tersedia. Dengan begitu, layanan yang diterima masyarakat bisa lebih optimal dan tidak ada kesenjangan antar-PKM,” tegasnya.

Menurut dr. Sandy, ketersediaan obat penyakit umum seperti hipertensi, diabetes, dan infeksi saluran pernapasan (ISPA) menjadi salah satu prioritas penggunaan DBHCHT. Selain itu, kebutuhan bahan habis pakai seperti jarum suntik, kapas, perban, sarung tangan medis, hingga cairan antiseptik juga mendapatkan porsi penting dalam anggaran.

Tidak hanya itu, sebagian dana DBHCHT dialokasikan untuk pengadaan bahan kimia laboratorium guna meningkatkan kemampuan deteksi dini penyakit. “Reagen laboratorium ini digunakan untuk berbagai tes diagnostik, seperti pemeriksaan darah, kadar gula, hingga deteksi penyakit menular. Dengan tambahan pasokan, kemampuan PKM melakukan deteksi dini akan semakin kuat,” jelasnya.

dr. Sandy menambahkan bahwa anggaran tersebut juga mendukung peremajaan sarana-prasarana PKM agar lingkungan pelayanan lebih nyaman, modern, dan aman bagi masyarakat maupun tenaga medis.

“Kami sedang melakukan analisis kebutuhan dan studi kelayakan agar setiap rupiah dari DBHCHT memberikan dampak yang maksimal. Pada akhirnya, dana cukai rokok ini kami kembalikan kepada masyarakat dalam bentuk peningkatan layanan kesehatan. Ini siklus kebijakan yang sehat dan berkeadilan,” pungkasnya. (*/Bet)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait