Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Pengurus dan Seknas AKKOPSI yang membahas agenda dan program kerja 2016 di Pendopo Wali Kota Bandung, Jumat-24-06-2016.
Turut hadir dalam pertemuan itu Wali Kota Balikpapan yang juga menjabat Ketua Akkopsi Rizal Effendi, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Jambi Syarif Fasha, dan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni.
Wali Kota Illiza menyebutkan, penetapan Banda Aceh sebagai tuan rumah CSS XVI merupakan sebuah amanah besar. “Kami merasa sangat terhormat atas kesempatan ini, dan insya Allah kami siap menjadi tuan rumah untuk menyambut tamu dari seluruh Indonesia,” katanya.
Percepatan pembangunan sanitasi, sebut Illiza, merupakan hal yang mendesak untuk segera dibenahi. “Bukan hanya dengan meningkatkan jumlah dan mutu sarananya, tapi juga dengan memperbaiki perilaku masyarakatnya,” kata Illiza yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Advokasi dan Komunikasi AKKOPSI.
Dengan ketersediaan akses terhadap fasilitas sanitasi dasar, sambung Illiza, pencemaran lingkungan dapat berkurang sehingga suatu daerah akan memiliki lingkungan fisik yang lebih bersih. “Hal tersebut pada akhirnya akan membuat masyarakat lebih sehat dan penyakit akibat buruknya sanitasi dapat dihindari,” katanya.
Ia menambahkan, untuk memotivasi kota-kota di Indonesia guna mewujudkan sistem sanitasi yang baik dan memadai, pada CSS XVI di Banda Aceh juga akan diberikan anugerah Sanipura. “Ini merupakan penghargaan perdana yang diberikan kepada kota yang dinilai memiliki sistem sanitasi terbaik se-Indonesia,’’(**)