SURABAYA, beritalima.com | Permintaan vaksin meningitis di Kota Surabaya belum banyak. Meskipun belum terlalu banyak permintaan, Wali Kota Eri Cahyadi mengupayakan ketersediaan vaksin tersebut tercukupi dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat.
Wali Kota Eri Cahyadi mengungkapkan, vaksin meningitis itu sebenarnya disiapkan oleh Pemerintah Pusat yang disiapkan untuk jamaah umroh. Selain untuk jamaah umroh, vaksin meningitis juga disiapkan bagi warga yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri.
“Vaksin meningitis itu sudah ada (di Surabaya), namun jumlahnya tidak sebanyak permintaan. Jadi kita tetap menunggu dan itu kan sebenarnya juga disediakan oleh Pemerintah Pusat,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan, bukan hanya berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar vaksin meningitis tercukupi. Akan tetapi, juga berkolaborasi bersama RS dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya.
“Tentu kami terus berkoordinasi juga dengan RS dan KKP Tanjung Perak. Karena yang melakukan vaksin di KKP Tanjung Perak itu bukan hanya jamaah umroh dari Surabaya saja, sehingga kebutuhan (vaksin meningitis) itu akan terus kita tambahkan,” ungkapnya.
Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu menambahkan, jumlah ketersediaan vaksin meningitis di Surabaya tidak dapat diprediksi secara pasti. Meskipun begitu, ia terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat khususnya kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. “Semoga vaksin meningitis di Surabaya bisa terpenuhi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan, kelangkaan vaksin meningitis yang digunakan sebagai persyaratan umroh dan perjalanan luar negeri itu memang belum ada dropping tambahan dari pemerintah pusat. Setelah ada dropping tambahan vaksin meningitis dari pemerintah pusat, maka dipastikan distribusi akan dilakukan oleh KKP Kelas I Tanjung Perak Surabaya.
“Setelah itu, KKP Kelas I Tanjung Perak Surabaya akan membuka pendaftaran untuk memberikan pelayanan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan vaksin tersebut,” tandas Nanik. (*)