Pemkot Madiun Akan Sewakan Lahan Bengkok Untuk Ditanami Selain Padi

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Pergerakan ekonomi di Kota Madiun, Jawa Timur, cukup menggeliati. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya transaksi jula-beli setiap harinya. Baik di pasar modern maupun tradisional. Sayang, besarnya transaksi juga berdampak kepada inflasi Kota Madiun sebesar 0,22 persen selama bulan Juni lalu.

‘’Inflasi tidak selamanya negatif. Bahkan diperlukan dalam ukuran tertentu. Artinya, ekonomi jalan. Tetapi harus segera diwaspadai agar tidak terlalu tinggi,’’ kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Musni Hardi Kasuma Atmaja, saat rapat koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun di ruang 13 Balai Kota, Selasa 9 Juli 2019.

Apalagi, lanjutnya, angka ini jauh di bawah inflasi nasional sebesar 0,55 persen untuk bulan yang sama. Kendati begitu, inflasi di Kota Madiun masuk kategori tinggi untuk ukuran daerah. Bahkan, Kota Madiun menduduki peringkat ketiga inflasi daerah tertinggi di Jawa Timur.

Namun sebenarnya, sejumlah langkah yang diambil Pemerintah Kota Madiun sudah tepat untuk menekan inflasi. Diantaranya pemberian SPP dan seragam gratis yang dapat menekan biaya pendidikan hingga penambahan stok komoditi pokok.

‘’Selain itu, penekanan dapat melalui mekanisme pasar. Yakni dengan melakukan pendekatan kepada sejumlah pedagang luar untuk menambah stok kalau barang yang dimaksud cukup minim di Kota Madiun,’’ katanya.

Sementara itu, Walikota Madiun, H. Maidi, mengatakan, inflasi masih dalam taraf normal. Tinggi, namun belum masuk kadar membahayakan. Kendati begitu wajib diwaspadai. Sebab, inflasi dapat berdampak menurunnya daya beli masyarakat hingga bertambahnya angka kemiskinan. Sebaliknya, tidak boleh terlalu ditekan. Sebab, deflasi juga dapat mengancam pengusaha di Kota Madiun.

‘’Inflasi dapat menambah angka kemiskinan. Tetapi kalau deflasi pengusaha bisa kolap (bangkrut),’’ kata H. Maidi.

Karena itu, paparnya, geliat ekonomi tetap harus dijaga. Hanya, inflasi wajib ditekan agar tidak meningkat drastis.

Walikota menyebut, berbagai upaya sudah dan akan dilakukan. Diantaranya, menjaga stok kebutuhan dalam taraf aman. Terutama untuk kebutuhan empat sehat lima sempurna. Sedang, untuk komoditi lain akan segera dilakukan penambahan.

‘’OPD harus memetakan tren kebutuhan meningkat pada jenis dan bulan apa. Sebelum masuk bulan tersebut stok sudah harus ditambah,’’ tandasnya.

Selain itu, walikota juga berencana untuk merubah mindset petani Kota Madiun sebagai antisipasi jangka panjang. Petani bakal diberikan stimulus untuk tidak hanya menanam padi. Tetapi juga cabai atau bawang. Sebab, komoditi ini seringkali menyumbang inflasi lantaran stoknya terbatas.

Untuk itu, Pemkot Madiun berencana menyewakan lahan bengkok dengan harga murah dengan syarat wajib ditanami selain padi.

‘’Saya juga akan usul ke provinsi untuk memetakan daerah di Jawa Timur khususnya di eks Karisidenan Madiun agar memiliki produksi pertanian yang beragam. Tidak hanya padi,’’ pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan ini diantaranya Wakil Walikota, Inda Raya dan pimpinan OPD. (Sumber Kominfo. Editor: Astono).

Ket.Foto: H. Maidi (kiri), Inda Raya (kanan).

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *