MADIUN, beritalima.com- Lahan pertanian di Kota Madiun, Jawa Timur, terus menyusut dari tahun ke tahun. Saat ini, lahan pertanian tinggal tersisa 901 hektar. Tak heran, produksi pertanian khususnya padi, tidak cukup banyak. Bahkan, hanya mampu memenuhi sepertiga dari jumlah penduduk Kota Madiun.
Kendati begitu bukan tanpa upaya. Pemerintah Kota Madiun terus genjar melaksanakan program Kawasan Pangan Tanam Lestari (KRPL) di tiap-tiap kelurahan.
‘’Kota Madiun itu keterbatasan lahan. Karenanya, masyarakat harus kreatif. Setiap pekarangan yang tidak produktif harus produktif,’’ kata Walikota Madiun, H. Maidi, saat Promosi Ketahanan Pangan Tingkat Kota Madiun dalam rangka Peringatan Hari Pangan Sedunia 2019, di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Rabu 16 Oktober 2019.
Menurutnya lagi, pemerintah tidak hanya menggalakkan KRPL dengan mengajak masyarakat bertanam di pekarangan. Namun, kegiatan juga dilombakan. Harapannya, dapat menambah semangat masyarakat.
Kegiatan ini, cukup berhasil. Hal itu terlihat dari banyaknya produk pertanian hasil KRPL di 27 kelurahan. Tidak hanya sayur-sayuran. Namun, juga tanaman obat.
Walikota memang berharap masyarakat memiliki tanaman untuk keperluan obat-obatan. Bahkan, ia sempat berkunjung ke Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
‘’Dinkes Kota Madiun juga sudah melakukan kerja sama dengan balai. Saya harap masyarakat tidak bergantung kepada obat kimia. Pakai yang herbal dulu. Obat kimia hanya menjadi alternatif pilihan terakhir,’’ pesannya.
Selain itu, walikota berharap petani Kota Madiun tidak hanya fokus menanam padi. Namun, juga tanaman lain. Paling tidak menyesuaikan musim. Saat kemarau panjang lahan bisa digunakan untuk tanaman jagung maupun kedelai. Harapannya, agar lahan yang sempit tetap maksimal.
Walikota juga berencana membangun PeceLand yang menyuguhkan hamparan tanaman pendukung pecel. Seperti hutan turi, kacang, tebu, kenikir, dan lain sebagainya.
Ia berharap berbagai tanaman tersebut juga menjadi objek wisata selain diambil hasil pertaniannya.
‘’Karena kota kita kota jasa, harus selalu kreatif dan terus menciptakan inovasi agar terus selalu berdaya,’’ ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, juga diserahkan pemenang lomba Promosi Ketahanan Pangan yang diberikan kepada tim Taman I, Taman II, dan Tim Kartoharjo I sebagai juara 1, 2, dan 3.
Pemkot juga memberikan bantuan 3.500 bibit cabai untuk petani di 27 kelurahan. (Kominfo. Editor: Dibyo).
H. Maidi (atas).