MADIUN, beritalima.com- Pemkot Madiun, Jawa Timur, dan jajajaran Forkopimda setempat, menggelar melalui bersama generasi muda dan tokoh masyarakat (Tomas) di Sarangan, Magetan, Sabtu 14 November 2020, malam.
Rakor ini digelar, dengan harapan partisipasi generasi muda dan tokoh masyarakat dalam mewujudkan kondusifitas di Kota Pendekar semakin meningkat.
‘’Kota Madiun ini kecil tapi ibarat matahari yang terlihat kecil namun bisa menyinari seluruh dunia. Untuk menyinari dunia ini butuh peran bersama. Butuh sinergitas kita semua. Jangan malah saling menyalahkan, saling bertengkar,’’ kata Walikota Madiun, H. Maidi.
Sebaliknya, generasi muda dan tokoh masyarakat dapat memanfaatkan luasan wawasan yang dimiliki untuk menjadikan Kota Madiun semakin kondusif dan semakin baik ke depannya.
Seperti diketahui, pemerintah dengan Forkopimda-nya berjuang mati-matian dalam menghadang Covid-19. Di Kota Madiun, penanganan Covid-19 cukup baik. Dari sembilan kota di Jawa Timur, Kota Madiun kota terendah. Artinya, kasus penularan dan kematian karena Covid-19 paling sedikit. Sedangkan Kota Madiun, berada diurutan kedua terbawah di Jawa Timur.
‘’Forpimda sudah mati-matian menghadang Covid-19. Segala cara kita lakukan. Masyarakat kita minta ikut berdoa. Alhamdulillah upaya kita ini cukup berhasil,’’ imbuhnya.
Di sisi lain pemerintah terus berjuang menjadikan Kota Madiun semakin baik. Pembangunan tempat-tempat baru terus dikerjakan. Kota Madiun kini memiliki Pahlawan Street Center, Taman Sumber Umis, Sunday Market Taman Lalu Lintas, sentra kuliner Rimba Darma, jalur sepeda wisata, dan lain sebagainya. Keberadaan destinasi baru ini terbukti menarik perhatian masyarakat luar. Hal itu terlihat dari banyak pengunjung luar daerah yang berdatangan.
‘’Pengunjung yang datang ini paling tidak buang uang di kota kita. Belanja ini belanja itu. Semakin besar perputaran uangnya, ekonomi kota kita semakin meningkat. Itu hanya terwujud kalau kota kita kondusif,’’ jelasnya.
Sebaliknya, daerah yang tak kondusif akan membuat masyarakat luar takut. Artinya, seberapa baiknya upaya pemerintah membangun daerah tak akan maksimal jika wilayahnya tak aman.
Wali kota berharap, kondusifitas tersebut terus terjaga. Ia jupa optimis masyarakat Kota Madiun bisa menjaga kota. Terbukti dengan tidak adanya demo disaat daerah lain terjadi unjuk raksa sampai pengerusakan.
‘’Saya terima kasih kepada generasi muda, mahasiswa, dan tokoh masyarakat yang sudah semakin dewasa dalam menyampaikan aspirasinya. Tidak ada demo apalagi pengerusakan di Kota Madiun selama gelombang protes UU Cipta kerja kemarin,’’ pungkasnya.
Hadir dalam rakor ini diantaranya Ketua DPRD, Andi Raya, Wakil Walikota, Inda Raya, dan Sekda Rusdiyanto. (Sumber Diskominfo. Editor: Dibyo).
H. Maidi (atas), Inda Raya (bawah kanan).