Pemkot Madiun Gelar Seminar Penggerak Literasi TIK Dalam Rangka Safer Internet Day

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, melalui Dinas Kominfo menggelar seminar pengggerak literasi TIK dalam rangka safer internet day, di gedung GCIO, Selasa 11 Pebruari 2020.

Seminar dengan tema Madiun Smartcity Menjadi Generasi Cerdas di Era Society 5.0 ini, menghadirkan dua narasumber. Yakni pakar teknologi informatika, Prof. Marsudi Wahyu Kisworo, dan koordinator program ICT Watch, Indriyanto Banyumurti.

Menurut Prof. Marsudi Wahyu Kisworo, sebenarnya internet merupakan hal yang netral. Tapi juga bisa tidak aman, dan juga bisa aman bagi pengguna. Tergantung pada pengguna masing masing.

“Pendidikan atau pembelajaran mengenai bagaimana menggunakan internet dengan benar, yang penting disitu. Jadi yang namanya literasi, bagaimana anak anak bisa menggunakan internet yang baik dan benar. Bukan internet yang benar. Tapi yang penting penggunaannya” terang Prof. Marsudi.

Menurutnya lagi, pengguna jangan terbiasa mengumbar jati diri yang tidak perlu dan memposting hal hal yang negatif.

“Madiun itu sekarang sudah memulai menjadi Madiun Smart City. Dimana penggunaan internet akan menjadi sangat masif. Karena itu masyarakat harus turut berpartisipasi. Karena penggunaan internet yang salah justru akan merusak masyarakat sendiri. Contohnya, di Kota Madiun ada wifie gratis sampai tingkat RT. Itu khan ketika tidak disertai dengan pendidikan yang benar, maka banyak disalahgunakan,” tambahnya.

Sementara itu terkait menuju smart city, menurutnya lagi, ada belasan hal yang perlu diperhatikan. Yakni public service atau meningkatkan kinerja pelayanan publik, bureaucracy atau meningkatkan kerja birokrasi pemerintah, public policy atau peningkatan efisiensi kebijakan publik dan tourism atau ekosistem pariwisata.

“Lalu business atau membangun daya saing bisnis, city apearance atau penataan wajah kota, industry atau penataan industri primer, skunder dan tersier, welware atau peningkatan kesejahteraan masyarakat, transaction atau membangun ekosistem keuangan, harmonya atau harmonisasi lingkungan yang nyaman dan healt atau menjamin fasilitas serta pelayanan kesehatan,” urainya.

Ada lagi, mobility dengan membangun transportasi dan logistik, community dengan membangun masyarakat yang smart, learning atau membangun sistem edukasi, security atau menjamin keamanan dan keselamatan dan protection atau perlindungan lingkungan.

“Kemudian dua lagi yakni waste atau tata kelola sampah dan limbah serta energy atau membangun daya saing energi yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Sementara itu Koordinator program ICT Watch, Indriyanto Banyumurti, menjelaskan, saat ini Madiun sudah masuk smart city karena dukungan perkembangan teknologi yang sangat luar biasa. Karena itu harus diiringi dengan smart people atau masyarakat yang pintar terkait penggunaan teknologi digital.

“Karena itu perlu ditingkatkan literasi digital. Jadi tidak cuma bisa menggunakan teknologi digital, tapi bagaimana bisa memilah informasi yang baik dan benar,” tutur Indriyanto.

Menurutnya, ini yang perlu digalakkan agar semua masyarakat, khususnya di Kota Madiun lebih bisa menggunakan teknologi digital dengan lebih bijak.

“Internet itu ibarat pisau bermata dua. Ada yang jahat ada yang buruk. Dengan menggunakan teknologi digital lebih bijak, kita akan tahu bagaimana melindungi diri kita dari kejahatan digital,” tutupnya. (Adv).

Prof. Marsudi Wahyu Kisworo (kanan).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait