MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, hanya mendapatkan jatah 174 CPNS dalam perekrutan tahun 2018. Jumlah ini, masih dibagi dengan kuata untuk lulusam cumlaude dan disabilitas.
Menurut Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, untuk pelamar yang mempunyai predikat cumlaude, mendapat kuota lima persen. Sedangkan penyandang disabilitas, mendapat jatah satu persen dari seluruh formasi’
‘’Jatah dari pemerintah pusat sudah turun. Kota Madiun mendapat 174. Saat ini tinggal urusan pembagian formasi itu dengan kebutuhan di Kota Madiun,’’ kata Walikota Madiun,H. Sugeng Rismiyanto, Kamis 13 September 2018, kemarin.
Namun menurutnya, kuota untuk cumlaude maupun disabilitas, tidak terkumpul pada satu instansi. Calon dari jalur ini bakal ditempatkan pada instansi umum. Seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) atau Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim). Karena, badan dan dinas tersebut membutuhkan orang-orang dengan kemampuan yang tidak biasa. Bukan hanya cerdas, tapi juga kreatif.
‘’Dinas-dinas seperti itu membutuhkan orang-orang yang dapat membuat perencaaan bagus, paham tata kota dan lingkungan serta selalu berfikiran kreatif. Makanya, tidak hanya mereka yang bergelar sarjana. Namun, sarjana dengan nilai terbaik. Ini penting demi Kota Madiun yang lebih baik ke depan,’’ tambahnya.
Jatah formasi untuk masing-masing dinas ini, bebernya, masih dalam pembahasan karena pembagian tidak mudah. Butuh pertimbangan matang agar rekrutmen optimal dan menghasilkan posisi yang diisi benar-benar sesuai kebutuhan atau the right man in the right place. Begitu juga dengan kuota disabilitas. Terdapat aturan yang menyebut bukan untuk disabilitas yang menggunakan kursi roda. Ini mendapat perhatian tersendiri agar tidak membebani calon pelamar saat sudah bekerja nanti.
‘’Harapan kami, jatah 174 formasi ini benar-benar dapat dimanfaatkan masyarakat Kota Madiun. Bukan malah diisi pelamar luar daerah,’’ harapnya. (Kominfo:editor:Dibyo).
Ket.Foto: H. Sugeng Rismiyanto (foto dok:beritalima)