MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, bekerjasama dengan BNI melakukan launching Bantuan Pangan Non Tunai Daerah (BPNTD), di halaman Balaikota, Selasa 15 Mei 2018.
Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, berharap, bagi masyakat kurang mampu yang saat ini menerima bantuan, bisa cepat lepas dari predikat sebagai penerima bantuan. Dengan kata lain, hidupnya akan lebih sejahtera tanpa bantuan pemerintah.
“Pemkot dalam visi misinya, terwujudnya masyarakat yang lebih maju dan sejahtera. Dengan cara percepatan penanggulangan kemiskinan dalam arti luas. Ini sejalan dengan nawacita Presiden RI,” kata H. Sugeng Rismiyanto.
Selain BPNTD, lanjutnya, Pemkot Madiun juga ada program Kartu Cerdas dan Jamkesmasta bagi yang belum mendapatkan pelayanan asuransi.
“Untuk mengentaskan kemiskinan, tidak hanya dalam bentuk bantuan pangan non tunai daerah saja. Kalau ada putra-putrinya yang tidak mampu, ada bantuan bea siswa. Satu tahun kita siapkan Rp.750 ribu/anak/mahasiswa tiap bulan sampai lulus,” tambahnya.
Terkait BPNTD, paparnya, dari pemda masih concern untuk memberikan bantuan kepada warga kurang mampu di Kota Madiun sebanyak 1.239 warga.
“Tentu saja dengan harapan, bantuan ini tepat sasaran, tepat waktu. Untuk saat ini, perintah dari atas supaya didahulukan beras dan telur. Karena dua komoditi ini, biasanya yang menggangu stabilitas keuangan daya beli masyarakat tidak mampu,” terangya.
Bagi pemegang kartu BPNTD, dapat membeli komoditi dalam operasi pasar murni jauh dibawah harga pasar. Yakni telur hanya Rp.1000/kilogram, beras Rp.500/kilogram, minyak goreng Rp.500/kilogram dan gula Rp.500/kilogram. (Dibyo).