SURABAYA, beritalima.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar rekonstruksi perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) pada Senin, 19 September 2016 mendatang. Acara yang bertajuk Surabaya Merah Putih ini akan melibatkan seluruh lapisan elemen masyarakat, mulai dari veteran, pelajar, hingga berbagai komunitas.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati menjelaskan, bahwa agenda historikal seperti ini merupakan salah satu sarana edukasi bagi pelajar yang masih muda.
“Ini kali ke-dua Pemkot beserta berbagai komunitas akan merekontruksi sejarah 71 tahun silam perobekan bendera di Hotel Yamato. Bagi warga yang ingin berpartisipasi, diharapkan mengenakan pakaian pejuang tempo dulu. Selain itu, kami akan melibatkan 2000 pelajar untuk melakukan aubade, dan bersama seluruh partisipan akan menyanyikan lagu berkibarlah benderaku dengan membawa bendera kecil,” imbuh Wiwek.
Rencananya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini akan melakukan pidato kebangsaan di hadapan para partisipan yang hadir. Setelah acara ini, pihaknya akan terus melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan.
“Rangkaian kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk tetap terus memberikan edukasi kepada para generasi muda,terutama para pelajar. Pemkot sendiri memiliki program sekolah kebangsaan, dan heroic track dimana pelajar sekolah diajak berkunjung ke situs-situs yang memiliki kerterkaitan dengan momen 10 November,” imbuh Wiwiek.
Kepala Sub Unit Surabaya Selatan Dinas Perhubungan Kota Surabaya A. Gunardi menjelaskan, rekayasa lalu lintas dari Jalan Blauran akan sementara akan dialihkan (belok kanan) ke Jalan Praban. Jika di Jl. Praban terjadi penumpukan arus, maka akan diarahkan kembali ke Selatan melalui Jalan Panghela.
“Penutupan jalan akan dilakukan mulai pukul enam pagi di sepanjang Jalan Tunjungan. Arus lalu lintas disekitar Jalan Genteng kali akan diarahkan ke Jalan Undaan, dan ke selatan melalui Jalan Ngemplak. Sedangkan yang mau menuju Jembatan Genteng Besar, akan diarahkan melalui simpang dukuh,” imbuh Gunardi.
Bagi warga yang mau menyaksikan, ada berbagai lokasi parkir di sekitar kawasan. Salah satunya; di Genteng Kali depan Siola, dan di Gedung Siola. Selain itu, bisa di Jalan Tanjung Anom, Jalan Genteng Besar, dan Jalan Embong Malang (pintu masuk pasar tunjungan). “Bagi tamu yang menginap di Hotel Varna, Majapahit dan Swiss Bellin, kami akan melakukan contraflow di Jalan Simpang dukuh. Nantinya, banyak jajaran kepolisian dan Dinas Perhubungan yang akan mengatur semuanya,” tegas Gunardi.