JAKARTA, beritalima.com – Baru saja diambil sumpah dan janjinya untuk menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, Basri Baco, SE mengikuti terlebih dahulu dari proses yang ada di DPRD DKI. Ke depan secara otomatis akan sumbang fikir dalam mengikuti rapat – rapat, baik internal fraksi, komisi, rapat pleno, maupun rapat paripurna.
“Soal pendidikan, kesehatan, sampah, polusi udara, pengaturan kemacetan dan lain lain. Tapi teknisnya nanti kita liat seperti apa, yang pasti amanah harus dijalankan. Semampu mampu kita, yang penting yang harus saya layani pemilih saya terlebih dahulu terkait aduan mereka baik yang menyangkut kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan lain – lain,” jelas Basri Baco, yang berhasil diminta tanggapan usai sidang paripurna dalam pengambilan sumpah dan janji anggota legislatif untuk periode 2019 – 2024.
Terkait pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, tidak boleh anti kritik, menurutnya kalau sudah siap menjadi seorang pemimpin, harus siap dikritik. Baik buruk harus diterima, anggap saja sebagai cambuk karena setiap orang mengkritik berarti ada sesuatu yang kurang. Sedangkan bila sibuk membela diri, berarti tidak bisa melihat dari luar.
“Tidak ada pemimpin yang sempurna, dan kalau dikritik harus menerima apa adanya, anggap saja sebagai cambuk. Namun itu bisa dipilah mana kritik yang membangun dan mana kritik yang tujuannya negatif. Jadi bisa dipilah,” pungkasnya, Senin (26/8/2019) di Gedung DPRD DKI.
Diakui Basri Baco terhadap kepemimpinan Anies Baswedan, belum ada yang pantastis sekali, masih cenderung hati hati betul dalam membahas sesuatu, dan belum ada gebrakan. Kemungkinan hal disebabkan karena memang belum ada wakilnya. Terkesan tidak ada temen diskusi, sementar sampai saat ini Gunernur DKI Jakarta masih mengutamakan janji politiknya.
“Kita sebagai anggota legislatif membantu pemikiran, ide, gagasan dan lain – lain,” tandasnya. ddm
