Pemprov Jatim Dukung UMKM Go Pasar Global

  • Whatsapp

Pemprov Jatim mendukung penuh agar koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa bersaing di pasar global. Oleh sebab itu, dalam rangka produk UMKM Jatim bisa diterima di pasar global harus ditingkatkan kualitasnya.
Dukungan tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo pada acara Ruang Ide Koperasi dan UMKM Pengawal Pertumbuhan Ekonomi di Dyandra Convention, Jl. Basuki Rachmad, Surabaya, Selasa(10/8).
Pakde Karwo sapaan akrabnya menuturkan dukungan Pemprov Jatim terhadap UMKM diwujudkan dalam berbagai hal diantaranya adanya loan agreement dengan Bank BPR UMKM Jatim dalam memberikan bunga ringan bagi UMKM. “Bunga rendah dibutuhkan bagi UMKM agar bisa tumbuh dan bisa bersaing dengan pasar global. UMKM diberikan bunga rendah yakni sebesar tujuh persen,” ungkapnya.
Selain itu, Pemprov Jatim juga menambah jumlah pendidikan vokasional di seluruh Jatim. Ada sekitar 270 SMK Mini didirikan dan merubah presentase jumlah SMK dan SMA.” Tadinya komposisi SMK hanya 40 % dan SMA 60 %, sekarang komposisinya dirubah menjadi 70 % SMK dan 30 SMA,” ucapnya.
Untuk SMK mini, Pemprov Jatim bekerjasama dengan Jerman agar kualitas sumber daya manusia (sdm) bisa diterima sesuai standart pasar global.”Apabila SDM telah dibenahi, maka ada inkubator pendidikan bagi UUMKM yang memiliki standarisasi yang bersertifikasi,” ujarnya.
Dengan semakin meningkatnya kualitas UMKM, maka akan menghentikan eksodus penduduk desa menuju kota yang mencari lahan pekerjaan, dikarenakan sudah cukup banyak tenaga terampil yang tercipta di pedesaan karena tenaga kerja di desa sudah bisa terampil.
Pakde Karwo menambahkan, dalam rangka meningkatkan pasar UMKM, Pemprov Jatim telah membuka kantor perwakilan dagang di 26 provinsi di Indonesia dan tujuh kantor perwakilan dagang di beberapa negeara dengan tujuan ekspor produk hasil UMKM.”Tahun lalu, barang produksi Jatim yang dijual ke luar provinsi sebesar Rp. 452 triliun, sedangkan bahan baku yang masuk sebesar Rp. 352 triliun. Sehingga ada capital in flow sebesar Rp. 100 triliun yang masuk ke UMKM,” tambahnya.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *