SURABAYA, Beritalima.com|
Pemerintah provinsi Jawa Timur kembali menggelar Mudik Gratis untuk warga Jawa Timur yang tersebar di wilayah pulau Jawa.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh kepala dinas perhubungan Jatim, Nyono yang ditemui awak media usai menghadiri rapat koordinasi dengan PJ gubernur Jatim Adhy Karyono di Four Points, Sheraton Surabaya, Jumat (15/3/2024).
Pemberangkatan bus dilakukan pada tanggal 7 April 2024 dan akan melayani 17 jurusan pada 20 kabupaten/kota.
Pendaftaran mudik gratis bagi masyarakat Jatim dimulai sejak Rabu (13/3/2024) kemarin. Masyarakat bisa mendaftar secara online melalui mudikgratis.dishub.jatimprov.go.id atau mendatangi kantor Dishub Jatim di Jalan Ahmad Yani No.268 Surabaya.
Pendaftaran online akan berlangsung mulai tanggal 13-20 Maret 2024. Sedangkan, pendaftaran offline tanggal 24 Maret 2024.
Ke-17 jurusan itu adalah Surabaya-Banyuwangi via Jember (8 bus), Surabaya-Banyuwangi via Situbondo (4 bus), Surabaya-Trenggalek (7), Surabaya-Tulungagung (3), Surabaya-Magetan (10), Surabaya-Madiun (8), Surabaya-Ngawi (7), Surabaya-Ponorogo (14), Surabaya-Pacitan (11), Surabaya-Jember (5), Surabaya-Tuban (1), Surabaya-Sumenep (2), Surabaya-Bojonegoro (2), Surabaya-Bondosowo (1), Surabaya-Blitar via Malang (2), Surabaya-Blitar via Pare (2), dan Surabaya-Nganjuk via jalur arteri (3).
“Ada proyeksi 3.600 penumpang bus mudik gratis ini. Ini jika diasumsikan satu bus berisi 40 orang. Ada 90 bus dikalikan 40 orang,” terang Nyono didampingi Kabid Angkutan Jalan Ainur Rofiq.
Sementara itu, pada tanggal 5 April 2024 juga akan diadakan mudik gratis untuk tujuan Jakarta-Jawa Timur sebanyak 23 bus. Yakni, dengan tujuan tujuan Sumenep, Gresik, Pacitan, Tulungagung, Jember, Ponorogo, Malang dan Banyuwangi. Total ada sebanyak delapan kabupaten /kota
“Kami masih mengajukan kerjasama dengan stakeholder, Bankjatim dan beberapa perusahaan untuk menyediakan fasilitas bus gratis bagi warga Jatim. Prediksi kita, setiap tahun permintaan Mudik Gratis selalu meningkat. Semoga saja permintaan kerjasama ini mendapat respon positif dari mereka,” sambungnya.
“Dishub Jatim juga menggandeng Paguyuban Masyarakat Jatim yang ada di Jakarta (Pawarta) dan Badan Penghubung Daerah Provinsi Jatim untuk melakukan koordinasi dengan masyarakat yang bekerja di luar daerah,” pungkasnya.(Yul)
