SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) mempromosikan trade, tourism, and investment (TTI) Jawa Timur kepada pengusaha Turki di Istanbul. Ini merupakan rangkaian acara “Indonesia Investment Forum” yang berlangsung mulai 1 Juli 2019.
Sejumlah pengusaha dan pejabat pemerintah serta akademisi hadir dalam acara tersebut. Mereka diantaranya Mr Herry Sudradjat (Consul General of Indonesia in Istanbul), H E Lalu Muhamad Iqbal (Ambassador of the Republic of Indonesia to Turkey).
Terus, Mrs Farah Indriani, Deputy Chairman for Investment (Promotion of Indonesia Investment Coordinating Board /BKPM RI), dan Mr Jamhadi (Tim Ahli KADIN Jawa Timur/Chairman Tata Bumi Raya Group), Duta Besar (Dubes) Turki untuk Pemerintah Indonesia, Mr Mehmet Kadri Sander Gürbüz.
Dari Pemprov Jatim, Mr Aris Mukiyono (Kepala Dinas Penanaman Modal – PTSP Provinsi Jawa Timur), dan Mr Heru Cahyono (Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur). Dan sejumlah pengusaha Turki pun hadir.
Jamhadi mewakili La Nyalla Mattalitti (Ketua KADIN Jawa Timur) bersama jajaran Pejabat Pemprov Jawa Timur menyampaikan tentang potensi di Jawa Timur dan apa saja yang bisa dikerjasamakan antara Turki dengan Jawa Timur.
Melalui paparannya dengan tema ‘Business Opportunities in East Java Province’, Jamhadi menyampaikan banyak peluang bisnis dan investasi di Jawa Timur beserta destinasi wisatanya.
“Jatim yang sudah pengalaman dan berhasil menerapkan Online Single Submission (OSS) dan public private partnership (PPP) menjadi daya tarik investor, khususnya dari Turki,” ujarnya.
“Ditambah adanya direct flight Istanbul – Denpasar (Bali) bisa jadi trigger ekonomi bagi pengusaha dan wisatawan Turki yang ingin datang ke Jawa Timur,” lanjutnya.
Jamhadi menyebut beberapa peluang bisnis di Jawa Timur, diantaranya industri pengiriman dan jalan dengan investasi kurang lebih USD 2,720 miliar, pelabuhan halal dan bisnis syariah investasi USD 18,500 miliar.
Selain itu sektor pariwisata di Situbondo butuh investasi USD 30,600 miliar, fasilitas wisata gunung bromo investasi USD 20,480 miliar, kawasan industri investasi PIER USD 21,152 miliar, peralatan medis KASA Husada investasi USD 15,640 miliar.
Terus industri baja investasi USD 210,500 miliar, Fly Over Singosari investasi USD 14,067 miliar, bisnis properti investasi USD 120 miliar, jalan tol Probolinggo – Banyuwangi investasi USD 2.183,5 miliar, geothermal investasi USD 110 miliar.
“Kami berharap pada pertemuan di Turki ini, ada realisasi kerjasama yang berdampak terhadap kemajuan ekonomi kedua belah pihak demi masyarakat Jawa Timur yang sejahtera dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” kata Jamhadi.
Bukan hanya investasi saja, Jamhadi juga mengajak pengusaha Turki dan masyarakat Turki agar mengunjungi wisata di Jawa Timur.
Dengan adanya direct flight Turkish Airways dari Turki – Bali, Jamhadi mengajukan kerjasama untuk meningkatkan wisata Jatim melalui paket wisata Istanbul -Bali- Jawa Timur.
Dalam hal ini, Pemprov Jawa Timur bisa menggandeng pengusaha tour and travel, sehingga paket wisata dari Istanbul – Bali – Jawa Timur dioptimalkan.
“Dengan kerjasama itu, Insha Alloh pariwisata Jatim meningkat dan multiplier effect luar biasa positif. Karena destinasi wisata Jawa Timur cukup populer di kancah mancanegara,” jelas Jamhadi.
Dan di sektor perdagangan, peluang yang bisa diambil ialah komoditi gandum, kopi, agriculture, dan lainnya. “Dari perdagangan, kami harap ekspor Jawa Timur bisa ditingkatkan,” kata Ketua KADIN Surabaya ini. (Ganefo)