KUPANG, beritalima.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur
bersama pemerintah daerah di empat kabupaten di Sumba (Sumba Timur,
Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya) akan menggelar parade
kuda Sandelwood dan festival tenun ikat di Tambolaka, Sumba Barat
Daya, Nusa Tenggara Timur.
Parade kuda sandelwood sebanyak 1.001 ekor ini di diselenggarakan di
masing – masing kota kabupaten. Dimana Kabupaten Sumba Timur
diselenggarakan di Waingapu pada 24 – 25 Mei, Sumba Tengah dan Sumba
Barat 28 – 29 Mei. Sedangkan di Tambolaka Sumba Barat Daya
diselenggarakan parade kuda dan festival tenun ikat 31 Mei 2017 yang
dijadwalkan akan dihadiri Presiden Jokowi.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara,
Marius Ardu Jelamu di Kupang, Selasa (2/4/2017) lalu.
Tujuan dari pada parade kuda ini adalah mau back up brending
megalitik, destinasi dan atraksi pasola yang ada di Pulau Sumba.
Selain wisata dan ekonomi kreatif, juga menunjukkan kepada publik
bahwa peternakan besar, baik sapi, kerbau dan kuda itu sangat terkenal
di Sumba. Sehingga melakukan parade 1001 ekor kuda yang terbagi dalam
empat kabupaten, yaitu Sumba Timur, Sumba Tengah dan Sumba Barat masng
– masing 250 ekor. Sedangkan di Sumba Barat Daya sebanyak 251 ekor
yang dipadukan dengan fesval tenun ikat.
“ Jadi nanti setiap kelompok itu kudanya berhias. Jadi masing – masing
kelompok menghias kudanya yang dilengkapai dengan pakaian adat Sumba.
Kita mau menciptakan brending secara besar – besaran sehingga setiap
tahun kita akan lakukan sebagai event tetap,” kata Marius.
Menurut Marius, Gubernur NTT sudah bersurat kepada Presiden supaya
hadir waktu festival tenun ikat di Tambolaka pada 31 Mei 2017.
Kegiatan parade kuda sandelwood dan festival tenun ikat ini, kata
Marius dipadukan dengan bulan Soekarno di Ende yang digagas oleh
Pemerintah Provinsi NTT, yang diawali dengan apel 1 Juni 2017.
Kegiatan bulan Soekarno di Ende digelar mulai tanggal 1 – 21 Juni
2017. Kenapa tiga minggu, karena Bung Karno lahir 1 Juni dan wafat
tanggal 21 Juni. Setiap hari selama tiga minggu ada kegiatan –
kegiatan dari organisasi kemasyarakatan.
“ Harapan kita adalah setelah Bapak Presiden hadir festival tenun ikat
di Tambolaka juga memimpin apel 1 Juni di Ende. Surat resmi yang
ditandatangani Bapak Gubernur kami sudah layangkan tiga minggu lalu
kepada Bapak Presiden, tapi sampai dengan sekarang belum ada
disposisi,” kata Marius Jelamu.
Sebelumnya, dia bersama Bupati Sumba Barat Daya, Markus Dairu Tallu
telah melakukan audiens dengan Menteri Sekretaris Negera RI untuk
menjelaskan kegiatan di Sumba dan Ende. Dalam pertemuan itu, meminta
pemerintah daerah supaya kegiatan dipersiapkan dengan baik, karena
kegiatan itu akan dihadiri Presiden.
Bahkan Bupati Sumba Barat Daya, sudah menyanggupi 1.001 ekor kuda
menyambut Presiden di Bandara Tambolaka. “ Tentu ini sangat menarik,
apa lagi Bapak Presiden kalau tunggang kuda dengan berpakaian adat
Sumba,” kata Marius. (L. Ng. Mbuhang)