KUPANG, beritalima.com – Pemerintah provinsi sudah mendorong semua program – program kebijakan maupun program yang terkait bersentuhan langsung dengan masyarakat itu melalui Perbankan. Hal ini maksudkan supaya masyarakat di desa harus berkunjung ke kota dan bisa berantraksi dengan pihak Perbankan.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Ekonomi Setda NTT, Petrus A. Kerong saat menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) dengan tema, Peranan Digital Banking dalam Memperkuat Potensi Pertumbuhan Daerah NTT yang diselenggarakan di Swiss-Belinn Kristal Kupang, Senin (24/7).
Dikatakan Petrus Kerong, di internal pemerintah provinsi NTT terus mendorong bagaimana supaya menjadi promotor tumbuhnya Digital Banking ini mulai dari ASN. Salah satunya, yakni menerima gaji melalui perbankan. Pemerintah berkomitmen bagaimana mendekatkan perbankan dengan ASN.
Sementara itu, Kasubid Pariwisata, Industri dan Perdagangan Bappeda NTT, Endang S. Lerrick menyampaikan bagaimana mengatasi masalah kemiskinan di NTT.
Menurut Endang, salah satu meminimalisir kemiskinan adalah dengan menciptakan enterpreneur yang baru.
Analisis Ekonomi Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT, Petrus Endria Efendi mengatakan Digital Banking adalah sarana atau layanan perbankan atau non perbankan yang tujuannya untuk memberikan pelayanan terkait sektor keuangan. Contohnya yang paling gampang adalah ATM, kartu kredit ada e-cash dari Telkomsel dan lainnya. bagi yang punya usaha tidak punya tokoh misalnya tidak ada kantor cabang, toko fisik. Di Lasada misalnya orang jualan rumah. Peluang besar dan bisa diterapkan.
Sementara Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT Winter Marbaun menjelaskan, berbagai upaya dari BI dan OJK per Mei 2017, dimana dari 3.710 kantor cabang, yang berada di Jawa sebanyak 1.896 kantor cabang dan Bali Nusra (NTB dan NTT) ada 209 kantor cabang atau sekitar 5 persen.
Dikatakan Winter, tantangan yang paling besar adalah bagaimana masyarakat mengedukasi literasi pengetahuan mereka, itu merupakan kendala yang paling utama.
Head Area Mandiri, Herinadi mengatakan bahwa peranan Bank Mandiri di NTT, adalah melihat pertumbuhan di NTT dan prospek yang besar. Karena itu di NTT ada area sendiri dengan harapan bank itu tumbuh dan berkembang bersama di NTT. “ Kalau dulu semuanya dari NTB sehingga butuh hal yang urgen harus melalui Mataram. Tapi sekarang ini tidak lagi,” kata Winter menambahkan.
Ditambahkan Winter, ada berbagai produk digital banking dari Bank Mandiri, ATM bisa digunakan di mesin dan bisa digunakan untuk e-commerce dan lainnya. saat ini Bank Mandiri memiliki 80 mesin ATM di seluruh NTT. (L. Ng. Mbuhang)