JAYAPURA, Beritalima.com – Wilayah adat Saireri di Bumi Cenderawasih, bakal didorong untuk mengekspor kelapa ke luar daerah bahkan negeri.
Menurut Gubernur Papua Lukas enembe, potensi kelapa di wilayah adat Saireri, masih belum dikembangkan dengan baik oleh masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah provinsi akan mencoba mengundang para investor agar mau menanamkan modalnya di bidang ini.
“Sebab potensi kelapa di Saireri ini belum dikembangkan dengan baik. Sementara untuk ekspor kita perlu menyiapkan kelapa dalam jumlah besar. Kalau di Kabupaten Sarmi memang sudah tersedia dalam jumlah cukup banyak untuk di ekspor. Namun kita mendorong untuk wilayah Saireri lainnya agar bisa terus dikembangkan,” ajak Lukas, dalam satu kesempatan di Jayapura, kemarin.
Dia mengatakan, saat ini Papua telah mampu mengekspor hasil pertaniannya sendiri. Dimana PT. Pelindo IV pun telah memberikan dukungan kontainer, sebagai fasilitas bagi warga untuk mengekspor hasil pertaniannya.
Dilain pihak, PT. Pelindo IV telah berupaya mendatangkan kapal asing untuk mengangkut hasil hutan yang diusahakan oleh pelaku usaha di Kota Jayapura.
“Sehingga saya harap kedepan, tak hanya di Jayapura tetapi seluruh wilayah Saireri harus menjadi pusat agro industri. Karena wilayah ini memiliki banyak potensi. Karena selain kelapa ada juga perikanan”.
“Ini yang saya kira harus dapat diwujudkan sehingga Papua kedepan mampu menjadi pusat industri di Indonesia timur,” harap dia.
Pada kesempatan itu, Lukas menginstruksikan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi untuk ikut didorong ekspor komoditi sesuai tugas pokok dan fungsinya.
“Saya tantang SKPD kalau bisa jangan hanya di bidang kehutanan yang ekspor, tetapi juga perikanan, perkebunan, peternakan atau lainnya. Papua memiliki banyak sekali sumber daya alam yang dapat dijual ke luar negeri. Saya harap ini bisa menjadi pendorong bagi SKPD lainnya,” terang dia.
Ia juga berharap ekspor yang dilakukan oleh SKPD nantinya, harus memberdayakan orang asli Papua. Karena itu, Elia mengharapkan instansi terkait dapat melaksanakan instruksi tersebut.
“Saya harap semua SKPD dapat mendukung komitmen ini sehingga bisa meningkatkan perekonomian daerah melalui ekspor, tetapi juga tak ketinggalan memberdayakan masyarakat asli Papua,” pungkanya. (HMS)