SURABAYA, beritalima.com – Pemerintah Provinsi – Pemerintah Kabupaten/ Kota se Jatim harus bersinergi untuk membuat pasar bagi produk-produk unggulan UMKM, sehingga UMKM semkin kuat dan semakin jaya. Karena UMKM, disamping bagian dari pemberdayaan ekonomi rakyat, paling kuat bertahan terhadap goncangan ekonomi global.
Hal itu dikatakan Sekda Provinsi Jatim Dr H Akhmad Suakrdi, MM pada pembukaan Gelar Seni Budaya Daerah “Pesona Budaya Bumi Reyog” dari Kab Ponorogo, di Taman Budaya Jl Gentengkali Surabaya, Jum’at (21/7) malam.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara Pemprov Jatim dengan pemerintah Kab/ Kota dalam rangka mendorong pengembangan produk UMKM, sekaligus promosi seni budaya dan pariwisata di Jatim. Dengan difasilitasi seperti ini, Ponorogo semakin go-nasional.
Pakaian reyog termasuk kaos produknya sudah bagus dan kreatif karena sudah mendapat pembinaan dari Disperindag Kab Ponorogo. “Hanya pemasaran produk-produk UMKM Ponorogo harus dibantu dengan mengikut-sertakan pameran-pameran di luar Provinsi maupun luar negeri,” imbuhnya.
Kalau tidak punya modal, lanjutnya, pengusaha bisa pinjam modal usaha dengan bunga rendah tanpa anggunan ke Bank UMKM atau Bank Jatim. Tetapi meski tanpa jaminan jangan ngemplang.
“Kalau pinjam modal usaha dengan niat baik untuk mengembalikan, pasti usaha lebih maju. Jadi, usaha tergantung niat, kalau niatnya bai kpasti usahanya akan berjalan dengan baik,” katanya.
Lebih lanjut Sukardi juga mengutarakan kekagumannya terhadap kesenian reyog Ponorogo yang menurutnya luar biasa. “Kesenian etnik Reyog yang berasal dari Ponorogo World class sudah diakui beberapa negara. karena unik, enerjik, kreatif dan mistik, cara memainkan hanya dengan kekuatan gigi, termasuk jaranannya mengundang kekaguman,” tambahnya.
Banyak even-even di daerah baik yang dikemas dalam perayaan hari jadi, upacara adat, festival seni maupun even khusus lainnya. Selain masyarakat mendapat hiburan, juga merupakan peluang untuk mendapatkan nilai tambah dari segi ekonomi.
Maka, tidak salah jika para Bupati/ Walikota menciptakan even-even seni budaya untuk menggerakkan perekonomian masyarakat agar tumbuh dan mengurangi kesenjangan.
Atraksi budaya/ kesenian yang mampu menghadirkan masyarakat/ penonton sebenarnya memiliki multi player effect terhadap pergerakan ekonomi masyarakat.
Dalam seni dan budaya, Ponorogo salah satu kabupaten yang tidak ada duanya dengan kesenian reyognya. Grebeg suro juga menjadi ikon obyek wisata budaya yang banyak ditunggu masyarakat.
Kab Ponorogo berhasil memaknai tradisi kultural yaitu ‘malem suroan’ atau malam satu muharam menjadi even budaya dan pariwisata yang sangat mengakar dan ‘menjual’. Hal ini merupakan peluang untuk pengembangan sektor perekonomian umumnya dan sektor pariwisata khususnya.
“Saya sangat mendorong dan mengapresiasi Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo dengan kepiawaiannya memilih sektor budaya dan pariwisata sebagai salah satu program unggulan untuk mengembangkan Ponorogo,” ujarnya
Jatim yang salah satu kekuatan ekonominya ditopang dari sektor UMKM mampu menyokong pertumbuhan eknomi di Jatim selalu lebih besar dari rata-rata nasional. Sektor UMKM menyumbang 5,98 % terhadap PDRB
Pertumbuhan ekonomi Jatim 2016 mencapai 5,55 % dari PDRB senilai Rp 1.855 triliun, sektor UMKM dan koperasai menyumbang sebanyak Rp 1.018 triliun. Bahkan pada saat krisis ekonomi, sektor UMKM mampu bertahan.
Dari data tersebut membuktikan betapa besar dan kuatnya UMKM dalam menopang ekonomi dan lapangan kerja masyarakat Jatim.
Sementara dalam kesempatan yang sama Wakil Bupati Ponorogo Dr H Soedjarno, MM mengatakan, even yang diselenggarakan Pemprov Jatim ini merupakan ajang promosi yang dibutuhkan dalam rangka mengembangkan seni dan budaya Ponorogo.
Dengan demikian, diharapkan semua pihak yang menyaksikan kesenian dan pameran produk unggulan dapat puas. Kedepan mendukung kesenian tradisional secara umum, khususnya Reyog Ponorogo.
“PAD pariwisata masih terus dikembangkan terutama potensi wisata alam di Ngebel perlu dukungan sarana transportasi karena untuk menuju lokasi jalannya pegunungan perlu pelebaran jalan. Inginnya agar bis bisa masuk ke lokasi. Perlu dukungan Pemprov dan Pemerintah Pusat. Sehingga paket wisata bisa satu paket, mulai dari Jogya – solo – Sarangan -Telaga Ngebel- Sedudo, dan seterusnya,” harapnya.
Kepala Disbudpar Prov Jatim Dr H Djaryanto, MSi mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memperluas pasar produk unggulan daerah dan produk ekonomi kreatif, serta memperkuat sinergitas antar pelaku seni, stake holder, pemangku kepentingan dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya pariwisata serta UMKM di Jatim.
Selain itu juga, melalui even ini untuk mendorong pengembangan dan peningkatan kualitas karya seni dan kehidupan berkesenian di Jatim, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya dan produk unggulan daerah.
Dalam Gelar Seni Budaya Ponorogo yang berlangsung tgl 21 – 22 Juli di awali dengan penampilan tari Ombyak Trimurti, tari Yakso, dan lagu-lagu daerah, pagelaran seni pertunjukan, Serta penayangan informasi mengenai potensi seni budaya dan pariwisata Kab Ponorogo.
Selain itu tidak ketinggalalan kuliner tradisional, seperti sate ayam ponorogo yang sudah terkenal, dawet jabung, gethuk golan, sego segog, jenang, serta pakaian tradisional (rr).