Sumbawa Barat.Beritalima.com| Unjuk rasa yang berujung insiden pengusiran oleh oknum preman di depan Kantor Bupati Sumbawa Barat mendapat kecaman dari Pemuda Muhammadiyah Sumbawa Barat.
“Apapun dalihnya atau Alasan Aksi Premanisme dan Kekerasan yang dilakuan Terhadap Masyarakat yang Menyampaikan Pendapat Adalah Tindakan Kriminal dan Tidak Beretika, Kami Mengutuk Keras Tindakan Premanisme Tersebut karena Telah Mencedarai Nilai – Nilai Demokrasi, karena didalam Negara Demokrasi Kedaulatan Tertinggi berada di Tangan Rakyat,” tandas Randi Darmansyah, S.Ip Sekjen Pemuda Muhammadiyah KSB, dalam keterangan pers kepada sejumlah media, Kamis malam (13/8/2020).
Randi menegaskan, mendukung penuh dan sangat mengapresiasi langkah cepat dan tanggap yang dilakukan Polres KSB dalam menangani permasalahan ini, dan meminta pihak Kepolisian mengusut tuntas pelaku atau oknum yang terlibat karena menyampaikan pendapat dimuka umum bukanlah perbuatan terlarang dan bahkan dilindungi oleh undang-undang
Seperti diberitakan media sebelumnya, dalam unjuk rasa yang dilakukan sejumlah massa yang tergabung dari Gerakan Masyarakat Sumbawa Barat Mencari Keadilan (GMSBMK) dibubarkan paksa.
Ketika aksi tengah berlangsung sekitar lima orang tiba di gedung Graha Fitrah Kantor Bupati dan langsung membubarkan masa yang sedang berorasi. Kejadian tersebut, berhasil dipisahkan oleh personil pengamanan dari Mapolres KSB.
Atas kejadian tersebut, kedua belah pihak langsung diamankan petugas. Akibat dari kejadian tersebut, satu buah mikropon dari masa aksi pecah. Massa aksi juga telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.
Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Herman Suriyono, S.IK, MH, membenarkan laporan atas kasus tersebut sudah di terima pihaknya.
“Benar, laporannya telah kami terima dan segera ditindaklanjuti,” tegas AKBP Herman Suriyono.(red)