SITUBONDO,beritalima.com | Agenda Temu Inklusi Nasional di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo yang berlangsung pada 31 Juli sampai 2 Agustus 2023 ternyata tidak semua penyandang disabilitas di Situbondo mengetahui tentang acara itu.
Sosialisasi pihak panitia Temu Inklusi ke 5 yang didukung oleh berbagai pihak terutama Pemkab Situbondo ternyata hanya menyentuh kelompok tertentu yang mempunyai akses ke pemerintahan.
Sebut saja Arfandi,55 tahun salah satu penyandang disabilitas dari Desa Kilensari Kecamatan Panarukan tak pernah tahu ada agenda nasional di Situbondo yang membahas tentang nasib penyandang disabilitas.
” Saya baru tahu kalau ada pertemuan kaum disabilitas secara nasional di Situbondo dari pean (Kamu) mas,”kata Arfandi saat ditemui awak media, Minggu.30/07/2023.
Arfandi atau yang biasa dipanggil ki agung ini menceritakan bahwa selama ini tidak pernah dihubungi oleh pihak komunitas disabel atau instansi terkait berkenaan acara tersebut.Minimal para kaum disabilitas yang tidak mempunyai akses di pemerintahan bisa mengetahui acara tersebut.
” Apapun namanya selama ada acara atau program program untuk memperjuangkan hak hak para disabilitas, saya pribadi ikut bangga dan mendukung acara itu, tapi ya itu mas, masak karena saya orang ga punya,ga dikasih info sama sekali tentang acara itu,”ujar Arfandi yang hanya mempunyai satu kaki dan untuk berjalan dia menggunakan alat bantu kruk.
Dalam segala keterbatasannya, Arfandi hanya bisa berharap, acara tersebut bisa berjalan sukses dan bermanfaat untuk masyarakat Situbondo khususnya para kaum disabilitas.
Dalam pantauan awak media, Arfandi tinggal disebuah rumah sederhana yang dikelilingi makam, konon menurut cerita bahwa awal mula Desa Kilensari berasal dari tempat tersebut. Masyarakat setempat menamakan dengan sebutan Bujuk Lanceng.
Bersama 2 anak, istri dan ibunya yang juga tidak bisa berjalan normal, keseharian Arfandi sangat memprihatinkan. Tidak ada penghasilan tetap yang membuat kehidupan ekonomi keluarga tersebut serba pas -pasan atau bisa dikata serba kekurangan.
Awak media coba menghubungi salah satu panitia Temu Inklusi dari lembaga SIGAB, Laras melalui sambungan Whatsappnya tapi masih belum direspon begitu pula dengan PPDI Situbondo lewat pesan instagram DPC PPDI Situbondo juga belum ada tanggapan sampai berita ini tayang. (RH).