TORAJA UTARA-www.beritalima.com-Semrawutnya kota Rantepao,dari penataan kota,kebersihan kota dan soal parkiran,kian hari menampakkan ‘wajah’ Rantepao semakin terlihat tidak tertata.
Soal parkiran,Rantepao makin memperlihat kota yang kesannya tidak memiliki aturan yang jelas.Padahal diketahui Rantepao telah memiliki Perda soal parkiran,namun Perda tersebut kurang ‘bertaji’ sehingga soal parkiran masih amboradul, begitupun soal restribusi parkiran juga kelihatannya tidak jelas.
Ketidak jelasan sistim tata kota dan tata ruang,hal itu mendapat tanggapan dari salah seorang warga Toraja yang besar di rantau berprofesi pelatih bola (COACH),Usman Atto,menyoroti amburadulnya tata kota serta Tata Ruang kota Rantepao tidak jelas sebagai kota tujuan wisata Dunia.
“Pemerintah semestinya memiliki program kerja yang jelas,begitupun kabinetnya yang baru dilantik dalam kurun waktu 3 hingga 6 bulan tidak memperlihatkan sistim kerja yang jelas sebaiknya di ‘copot’,”tegas Usman Atto,Senin (5/2),saat bersama-sama makan pagi di jalan Pahlawan Rantepao.
Kembali tambah Usman,pergantian Bupati Toraja Utara sejak Kabupaten Toraja Utara di bentuk terhitung 5 kali termasuk 2 kali karateker,namun,tanda-tanda adanya perubahan untuk Kabupaten yang genap baru berumur 10 tahun ini belum nampak.
“Bupati boleh berganti,namun perubahan Kota Rantepao hingga hari ini belum nampak,ini ada apa ya.Rantepao, Toraja Utara mestinya meniru langkah Kabupaten Bantaeng,pembangunan Kabupaten tersebut nampak ada perubahan,”kata Usman.
Perlunya adanya ketegasan soal penerapan aturan untuk membawa perubahan.Kalau aturan itu hanya sebagai ‘tameng’ imbasnya sektor pembangunan tidak membawa perubahan.Ini juga tergantung Bupati Toraja Utara,Kalatiku Paembonan selaku Bupati harus tegas,guna membawa angin perubahan tersebut.”Penataan kota Rantepao harus rapi,bersih,dan indah selaku kota tujuan wisata yang aman,”kunci Usman.(Gede Siwa).
IMG-20170206-WA0108
